SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kembali turun tangan menyikapi polemik tunggakan kewajiban Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD).
Pada Senin, 15 September 2025, Wali Kota Samarinda Andi Harun memimpin pertemuan antara manajemen PT Medical Etam selaku pengelola RSHD dengan jajaran pemkot di Balai Kota.
Pertemuan yang digelar di Ruang Tamu Lantai II itu khusus membahas solusi penyelesaian hak-hak karyawan, tenaga medis, serta dokter yang belum terbayarkan sejak rumah sakit resmi berhenti beroperasi pada 7 Mei 2024.
Hadir pula sejumlah pejabat, di antaranya Plt Kepala Disnaker Samarinda Sofyan Ady Wijaya dan Ketua TWAP Syaparudin.
Dari pihak RSHD, Direktur Utama Iliansyah turut hadir bersama kuasa hukum dan notaris.
Wali Kota Andi Harun menegaskan, audiensi ini digelar untuk mendengar penjelasan langsung dari pihak pengelola.
“Kami undang salah satu anak ahli waris yang mewakili PT pengelola rumah sakit, didampingi notaris dan tim legalnya. Tujuannya untuk mengetahui secara jelas apa saja kewajiban yang belum diselesaikan,” jelasnya, dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa, 16 September 2025.
Dalam forum itu, manajemen RSHD mengakui adanya beban tunggakan besar.
Nilainya antara lain sekitar Rp 3 miliar kepada karyawan dan perawat, Rp 3,5 miliar kepada dokter, serta kewajiban lain yang totalnya diperkirakan mencapai Rp 30 miliar.
Baca Juga: Big Mall Samarinda Didorong Segera Tuntaskan Perbaikan Sprinkle
“Beliau gentle mengakui bahwa memang ada kewajiban yang belum bisa diselesaikan. Informasi ini kami terima, meski kami tidak dalam posisi melakukan verifikasi atas nominal tersebut,” ujar Andi.
Namun, kondisi finansial manajemen disebut tidak memungkinkan untuk langsung melunasi seluruh tanggungan.
“Ketika saya tanyakan bagaimana rencananya, beliau menyampaikan bahwa memang tidak punya uang untuk menyelesaikan semuanya,” ungkap Andi.
Sebagai langkah awal, Direktur Utama RSHD menyampaikan rencana menjual aset pribadi berupa rumah untuk menutup kewajiban Rp 3 miliar kepada karyawan.
“Beliau menyampaikan rencana menjual rumah pribadi agar bisa menutup tanggungan ke karyawan lebih dulu,” tambah Andi.
Untuk jangka panjang, satu-satunya opsi yang muncul adalah menjual rumah sakit. Andi pun memberi catatan agar langkah tersebut ditempuh dengan hati-hati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mobil Kecil Boleh Melintas di Jalan Tol IKN saat Nataru, Berikut Ini Jadwalnya
-
Penerapan MBG Berdampak Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
-
Roda Perekonomian UMKM dan Warga Berputar Berkat Program MBG
-
Ribuan Paket MBG Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumbar
-
Malam Tahun Baru di Balikpapan Lebih Berwarna dengan Pesta 4 Zone Studio