Denada S Putri
Selasa, 30 September 2025 | 18:41 WIB
Kondisi salah satu dapur MBG yang beroperasi di Kota Samarinda. [kaltimtoday.co]
Baca 10 detik
  • Sertifikasi Wajib – Dari 15 dapur MBG di Samarinda, baru tiga yang bersertifikat higienis; seluruh penyedia diwajibkan mengantongi sertifikat untuk menjamin keamanan makanan.

  • Pengawasan Teknis – Dinkes menekankan pemantauan bukan hanya administrasi, tetapi juga standar gizi, porsi, hingga cara penyajian makanan.

  • Peran Puskesmas – Sebanyak 26 puskesmas dikerahkan untuk mengawasi dapur MBG, guna mencegah keracunan dan memastikan program berjalan sesuai standar kesehatan.

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memperketat pengawasan terhadap dapur penyedia makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dari 15 dapur yang beroperasi, baru tiga yang memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Ismed Kusasih, menegaskan sertifikat tersebut wajib dimiliki setiap Satuan Penyedia Pangan Gizi (SPPG) demi menjamin keamanan makanan bagi para pelajar penerima MBG.

Hal itu disampaikannya saat berada di GOR Segiri, Samarinda, Senin, 29 September 2025.

“Kemarin diputuskan bahwa semua SPPG harus mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan dari dinas. Dinkes akan memproses seluruh dapur agar 15 SPPG yang ada di Samarinda bisa memiliki sertifikat laik higienis dan sanitasi,” ujarnya disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa, 30 September 2025.

Ismed menyebut pengawasan tidak berhenti pada kelengkapan dokumen. Standar teknis seperti kehadiran ahli gizi, pengaturan porsi, hingga tata cara penyajian akan menjadi perhatian.

“Itu harus duduk bersama, terutama yang punya keahlian. Kita akan melakukan audiensi bersama, termasuk dalam hal pengolahan dan penyajian makanan,” jelasnya.

Sebagai langkah antisipasi, Dinkes Samarinda mengerahkan 26 puskesmas untuk melakukan pemantauan langsung.

Setiap puskesmas menurunkan tenaga ahli gizi dan tim kesehatan lingkungan (kesling) untuk mendampingi SPPG di wilayah kerja masing-masing.

Baca Juga: Satpol PP dan Dishub Bersinergi, Samarinda Bidik Kota Bebas Parkir Liar

“Artinya di setiap SPPG itu kan ada penanggung jawabnya. Semua kita sampaikan, kalau misal terjadi apa-apa harus disampaikan. Dengan 26 satgas di wilayah kerja, insyaallah bisa memantau,” tutur Ismed.

Melalui pengawasan ketat ini, Pemkot Samarinda menargetkan seluruh dapur penyedia MBG segera memperoleh sertifikasi higienis.

Langkah tersebut diharapkan mampu menekan risiko keracunan sekaligus memastikan program makan bergizi gratis berjalan sesuai standar kesehatan.

Load More