-
- Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mendorong pertumbuhan sektor hiburan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang kini menjadi sumber baru potensi pendapatan asli daerah (PAD) melalui pajak barang dan jasa tertentu (PBJT).
- Kepala Bapenda PPU, Hadi Saputro, menyebut ada sekitar 40 tempat hiburan yang tumbuh akibat efek pembangunan IKN, dan potensi pajaknya perlu dimaksimalkan untuk mendukung pendapatan daerah.
- Pemkab PPU berencana mengevaluasi Perda Nomor 5 Tahun 2009 tentang peredaran minuman beralkohol agar kebijakan pajak dan regulasi daerah tetap sejalan dengan perkembangan ekonomi akibat pembangunan IKN.
SuaraKaltim.id - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai membawa dampak ekonomi nyata bagi Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Salah satu sektor yang menunjukkan pertumbuhan signifikan adalah jasa kesenian dan hiburan, yang kini menjadi sumber baru potensi pendapatan asli daerah (PAD).
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) PPU, Hadi Saputro, menyebut kehadiran IKN turut memperluas basis pajak daerah, khususnya dari pajak barang dan jasa tertentu (PBJT) pada sektor hiburan.
Hal itu ia sampaikan, saat berada di Penajam, Rabu, 8 Oktober 2025.
“IKN menambah potensi PAD dari PBJT jasa kesenian dan hiburan,” ujarnya disadur dari ANTARA, Selasa, 14 Oktober 2025.
Menurutnya, peningkatan jumlah tempat hiburan menjadi salah satu indikator perubahan ekonomi di wilayah tersebut.
“Adanya IKN, tempat hiburan mengalami pertumbuhan, saat ini diperkirakan ada 40 tempat hiburan dan harus dimaksimalkan,” tambahnya.
Namun, Hadi menilai bahwa pemanfaatan potensi pajak tersebut perlu diiringi dengan evaluasi terhadap regulasi daerah, terutama terkait Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2009 tentang Izin Peredaran Minuman Beralkohol, yang saat ini masih membatasi penjualan di tempat hiburan dan hotel.
“Minuman keras dengan kadar alkohol tertentu yang tidak dikehendaki dalam Perda, kecuali di hotel bintang tiga ke atas,” jelasnya.
Baca Juga: Jaga Pangan di Wilayah IKN, Pemkab PPU Larang Alih Fungsi Lahan Pertanian
Ia menambahkan, dalam praktiknya masih terdapat tempat hiburan berskala kecil yang menjual minuman beralkohol dengan kadar yang dilarang.
Kondisi ini, kata Hadi, menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan arah kebijakan ke depan.
Bapenda PPU pun telah menjalin koordinasi dengan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD PPU guna melakukan kajian dan pembaruan regulasi sesuai dengan dinamika pembangunan IKN.
Lebih lanjut, Hadi menegaskan bahwa penyesuaian kebijakan diperlukan agar potensi ekonomi yang muncul seiring pertumbuhan kawasan IKN dapat dikelola secara efektif dan tetap sesuai ketentuan hukum.
“Pembangunan IKN juga memacu tumbuhnya tempat hiburan malam, sehingga pemerintah kabupaten perlu melakukan penyesuaian, dan dapat menggali potensi yang ada untuk meningkatkan PAD,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
Terkini
-
Anak-anak Sekitar IKN Jadi Prioritas: 30 Ribu Siswa PPU Masuk Program MBG
-
36 Tambang di Kaltim Disetop, Dinas ESDM: Kami Terus Pantau Perkembangannya
-
Bentrokan di Baqa, Polisi Duga Persaingan Bisnis Narkoba Jadi Pemicu Utama
-
Pemerintah Pusat Restui Proyek Besar di PPU, Penopang Infrastruktur IKN Mulai Bergerak
-
Kaltim Genjot Pembangunan Energi Bersih, PLTS dan Biomassa Jadi Andalan