- Pemkab Penajam Paser Utara meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mandiri dengan dana APBD, sebagai upaya memenuhi gizi siswa di wilayah yang sebagian masuk kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
- Program ini berbeda dari skema nasional karena dikelola langsung oleh sekolah melalui komite atau kantin, sehingga makanan lebih cepat tersaji dan memberdayakan warga sekolah.
- Sebanyak 107 sekolah di empat kecamatan, termasuk wilayah sekitar IKN, menjadi penerima MBG mandiri dengan menu bergizi yang disusun bersama Dinas Kesehatan dan Dikpora PPU.
SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), mendorong pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mandiri dengan mengoptimalkan peran sekolah.
Langkah ini menjadi bentuk inovasi daerah dalam memastikan asupan gizi peserta didik terpenuhi secara cepat dan efisien di wilayah yang sebagian daerahnya masuk dalam Ibu Kota Nusantara (IKN) ini.
Hal itu disampaikan Bupati PPU, Mudyat Noor di Penajam, Jumat, 10 Oktober 2025.
“Pemerintah kabupaten menjalankan MBG mandiri dana dari APBD kabupaten,” ujarnya disadur dari ANTARA, Kamis, 16 Oktober 2025.
Berbeda dari program MBG yang dijalankan Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan melibatkan penyedia dari luar, skema mandiri ini sepenuhnya dikelola oleh lingkungan sekolah.
Menurut Mudyat, pengelolaan makanan dilakukan melalui komite sekolah atau kantin sekolah agar proses penyajian lebih cepat dan kualitas makanan tetap terjaga.
“Skema itu sekaligus menjadi bentuk pemberdayaan warga sekolah,” katanya.
Dalam pelaksanaannya, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) PPU bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan menu makanan memenuhi standar gizi.
Setiap pekan, Dinas Kesehatan memberikan panduan menu bergizi yang wajib diterapkan sekolah.
Baca Juga: Anak-anak Sekitar IKN Jadi Prioritas: 30 Ribu Siswa PPU Masuk Program MBG
Program ini memanfaatkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang disalurkan oleh Dinas Dikpora.
Setiap porsi makanan bernilai Rp 12.000, dengan rincian Rp 10.000 untuk bahan makanan dan Rp 2.000 untuk pajak serta transportasi.
MBG mandiri menyasar PAUD, TK, SD, dan SMP yang belum termasuk penerima bantuan dari BGN.
Sedikitnya 107 sekolah di Kecamatan Penajam, Waru, Babulu, dan beberapa sekolah di Sepaku akan mendapatkan manfaat program ini, terutama di wilayah pedesaan yang jauh dari pusat kota.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Terkini
-
Rumah Retak dan Tanah Bergetar, Warga Sungai Dama Keluhkan Aktivitas Proyek Terowongan
-
4.102 Porsi Makan Bergizi Gratis Disalurkan di Sekolah Sekitar IKN
-
Pemkot Samarinda Percepat Pembangunan Dua Dapur Gizi Baru SPPG
-
Tak Ganggu Arus Lalu Lintas, Perbaikan Flyover Air Hitam Dimulai Bertahap
-
Program MBG Mandiri Dijalankan di Sekolah-sekolah Sekitar IKN