-
Pemkab Penajam Paser Utara menekankan pengelolaan limbah dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG)agar tidak mencemari lingkungan dan bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau pupuk organik.
-
Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wajib memiliki sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS) sebagai syarat operasional untuk memastikan kebersihan dapur MBG di wilayah yang menjadi bagian penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
-
Tiga SPPG yang dikelola Badan Gizi Nasional telah memenuhi standar kebersihan dan menyalurkan 4.102 porsi makanan bergizi ke 27 sekolah di Kecamatan Penajam dan Sepaku.
SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), menekankan pentingnya pengelolaan limbah dapur dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tidak mencemari lingkungan sekaligus memberi manfaat tambahan bagi masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, Jensje Grace Makisurat, mengatakan bahwa satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) diimbau untuk memanfaatkan sisa organik dari dapur umum MBG secara produktif.
Hal itu disampaikannya saat berada di Penajam, Selasa, 14 Oktober 2025.
"Pemerintah kabupaten menekankan, pengelola SPPG harus bertanggung jawab terhadap limbah dapur MBG," ujarnya disadur dari ANTARA, Minggu, 19 Oktober 2025.
Ia menambahkan, limbah organik tersebut bisa diolah kembali menjadi bahan yang berguna bagi sektor lain.
"Limbah organik dapur MBG dianjurkan untuk dikelola menjadi pakan ternak atau pupuk organik," tambahnya.
Selain itu, Pemkab PPU juga mendorong pihak sekolah penerima Program MBG untuk berinovasi dalam pengelolaan sisa makanan agar bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak daerah yang sebagian wilayahnya masuk dalam Ibu Kota Nusantara (IKN) tersebut.
Demi menjaga standar kebersihan, setiap SPPG diwajibkan memiliki sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS) sebagai salah satu syarat operasional.
Setelah memenuhi ketentuan tersebut, izin operasional akan diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP).
Baca Juga: 4.102 Porsi Makan Bergizi Gratis Disalurkan di Sekolah Sekitar IKN
“Dapur MBG wajib memiliki sertifikat laik higiene sanitasi,” tegas Jensje.
Ia menambahkan, tiga SPPG yang telah beroperasi—dua di Kecamatan Penajam dan satu di Kecamatan Sepaku—sudah menjalani uji kelayakan higienis dan sanitasi dengan hasil cukup memadai.
Ketiga SPPG yang dikelola Badan Gizi Nasional (BGN) itu kini telah menyalurkan 4.102 porsi makanan bergizi kepada peserta didik di 27 sekolah seiring diterbitkannya SLHS oleh Dinas Kesehatan PPU.
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Menjelang IKN, Pemkab PPU Siapkan Rp 70 Miliar untuk Skema PPPK Paruh Waktu
-
Realisasi Anggaran Kaltim Baru 52 Persen, Pemprov Ngebut di Triwulan Terakhir
-
DKP Kaltim Belum Rekomendasikan Budidaya Ikan di Kolam Eks Tambang
-
PPU Siapkan Dapur MBG Ramah Lingkungan untuk Dukung Kawasan IKN
-
Partisipasi Publik Jadi Penentu, SE2026 Disiapkan dengan Literasi Statistik