-
Kecerdasan buatan (AI) dinilai menjadi kebutuhan penting dalam pendidikan, mendorong guru untuk beradaptasi dan memanfaatkannya dalam proses pembelajaran.
-
AI dapat membantu guru dalam pembuatan konten, personalisasi materi, hingga efisiensi waktu, namun penggunaannya harus disertai etika dan transparansi.
-
Pemerintah melalui Kemendikbudristek mulai memperkenalkan pembelajaran koding dan AI dalam kurikulum guna menyiapkan ekosistem pendidikan yang adaptif dan inovatif.
SuaraKaltim.id - Pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kian menjadi kebutuhan dalam dunia pendidikan.
Melihat peluang sekaligus tantangannya, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mendorong guru untuk menjadi pionir dalam penerapan teknologi pembelajaran berbasis AI.
Dorongan itu ia sampaikan saat membuka kegiatan Penguatan Kapasitas Guru bertajuk “Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran: Strategi dan Best Practice untuk Guru”, yang diikuti lebih dari 100 guru se-Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Senin 27 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (Kemendikbudristek).
Acara tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat pendidikan, seperti Maulani Mega Hapsari (Direktur Sekolah Menengah Pertama), Noris Rahmatullah (Widyaprada Ahli Utama Direktorat SMP), Wiwik Setiawati (Kepala BGTK Kaltim), serta Pujianto (Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar).
Hadir pula narasumber ahli dari BRIN, Hanif Fakhrurroja, dan pelatih Koding AI & Deep Learning, Dedi Priansyah.
Menurut Hetifah, teknologi AI dapat menjadi alat bantu yang sangat efektif untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Guru bisa memanfaatkannya dalam pembuatan konten pembelajaran, personalisasi materi, asesmen otomatis, hingga efisiensi waktu mengajar.
“Mau tidak mau, AI akan menjadi bagian dari pendidikan. Tugas kita adalah memastikan kehadirannya untuk memperkuat guru, bukan menggantikan guru,” tegas Hetifah, dalam keterangan rilisnya, dikutip Selasa, 28 Oktober 2025.
Baca Juga: Pemerintah Tegas Usut Perambahan Hutan Pendidikan Unmul, Dalang Utama Diburu
Ia menekankan pentingnya etika dalam penggunaan AI di sekolah. Guru, katanya, dapat membuat kesepakatan dengan siswa agar tetap menjaga transparansi dalam penggunaan alat berbasis AI.
“Guru dapat membuat kesepakatan dengan siswa untuk mencantumkan keterangan transparansi dalam tugas mereka, misalnya draft awal dibantu ChatGPT untuk ringkasan, namun analisis dan interpretasi dilakukan sendiri oleh penulis,” jelasnya.
Sementara itu, Pujianto menilai penerapan AI merupakan momentum besar bagi perubahan pola pikir pendidik.
“AI adalah tantangan sekaligus peluang. Guru harus mampu beradaptasi dan mengelola pembelajaran yang lebih interaktif dengan bantuan teknologi,” ujarnya.
Senada dengan itu, Maulani Mega Hapsari menuturkan bahwa kurikulum nasional juga tengah bergerak menyesuaikan perkembangan zaman.
“Perkembangan teknologi informasi menuntut seluruh ekosistem pendidikan, mulai dari pemerintah, dinas pendidikan, sekolah, guru, hingga siswa untuk adaptif dan inovatif agar mampu bersaing secara global,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
KUR Serap 11 Juta Tenaga Kerja, UMKM Jadi Motor Perekonomian Nasional
-
Ekspor Sawit ke Eropa Masih Aman Asal Petani Ikut Patuhi EUDR
-
Medan Perang Generasi Z Bukan Lagi di Dunia Nyata, tapi di Dunia Digital
-
Mengulang Era Soeharto? DPR Wacanakan Bulog Langsung di Bawah Presiden
-
PKN Desak Prabowo Sahkan Perpres Ojol, Anas: Kami Bersama Rakyat Pekerja