-
Pemprov Kaltim memberikan insentif Rp25 juta per bulan bagi dokter spesialis yang bersiaga 24 jam di RSUD Abdul Wahab Sjahranie untuk memperkuat layanan gawat darurat.
-
Program siaga penuh ini sudah berjalan sejak awal Oktober 2025 dan sementara diikuti oleh dokter bedah serta dokter anak.
-
Pemprov mengalokasikan Rp16,8 miliar untuk mendukung empat spesialisasi dasar—anak, bedah, penyakit dalam, dan kebidanan—agar layanan rujukan lebih cepat dan berkualitas.
SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus berupaya memperkuat pelayanan kesehatan rujukan melalui kebijakan baru yang memberi insentif bagi dokter spesialis yang bersiaga penuh di rumah sakit daerah.
Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Pemprov Kaltim menyiapkan dana insentif sebesar Rp 25 juta per bulan bagi setiap dokter spesialis yang menjalankan tugas siaga 24 jam di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.
Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, saat berada di Samarinda, Kamis, 30 Oktober 2025.
"Jadi mereka ini bersiaga 24 jam secara bergilir di RSUD di Instalasi Gawat Darurat," kata Jaya, disadur dari ANTARA, Sabtu, 1 November 2025.
Menurut Jaya, langkah ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus strategi untuk memastikan pelayanan dokter spesialis tidak terbatas pada jam kerja poliklinik.
Ia menegaskan, keberadaan dokter spesialis di ruang gawat darurat akan meningkatkan kualitas dan kecepatan penanganan pasien, terutama dalam kasus kritis.
"Program ini bertujuan untuk memastikan rumah sakit rujukan utama tersebut memiliki dokter spesialis yang melayani penuh di rumah sakit, tidak hanya terbatas pada jam kerja poliklinik," jelasnya.
Program siaga spesialis 24 jam ini sudah mulai berjalan sejak awal Oktober 2025. Namun, hingga kini baru dua bidang spesialisasi yang aktif terlibat.
"Cuma yang daftar itu baru dokter bedah dan dokter anak," ujarnya.
Baca Juga: BMKG Kaltim Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Tiga Hari ke Depan
Jaya menambahkan, Pemprov tetap memprioritaskan empat bidang spesialis dasar yang wajib tersedia di RSUD AWS, yakni anak, bedah, penyakit dalam, dan kebidanan (obgyn).
Bagi bidang yang belum memiliki peserta siaga penuh, layanan masih dilakukan dengan sistem on call sesuai kebutuhan pasien.
"Pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran total sebesar Rp16,8 miliar untuk kompensasi dokter spesialis siaga ini," tutur Jaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Kepala Daerah Sangat Berperan di Program MBG, Nanik: Jadi Conductor dan Arranger
-
Mitra, Yayasan dan Kepala SPPG Diminta Mengurus SLHS
-
Satpol PP Bongkar Prostitusi Modus 'Kopi Pangku' di Perbatasan Samarinda
-
Pemprov Kaltim Nyatakan Komitmen Reforestasi Hutan Berkelanjutan
-
Insentif Rp6 Juta per Hari Bakal Dipangkas Jika Dapur MBG Tak Sesuai Standar