-
Harga TBS sawit di Kaltim turun tipis pada akhir Oktober 2025 menjadi Rp 3.364,82 per kg, dipengaruhi melemahnya harga CPO di pasar global.
-
Penetapan harga dilakukan tim lintas sektor guna menjaga keseimbangan agar tidak merugikan petani maupun perusahaan.
-
Petani diimbau memperkuat kemitraan dengan pabrik, agar harga jual lebih stabil dan tidak dipermainkan tengkulak.
SuaraKaltim.id - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kalimantan Timur kembali terkoreksi pada akhir Oktober 2025.
Penurunan ini dipicu oleh melemahnya harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar global, yang berdampak langsung terhadap harga jual di tingkat petani.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Andi Siddik, menjelaskan, “Harga sebesar ini merupakan TBS yang dipanen dari pohon umur 10 tahun ke atas, sedangkan TBS dari umur tanam di bawahnya, harganya sedikit lebih rendah.”
Ia menuturkan, harga TBS periode 16–31 Oktober 2025 ditetapkan sebesar Rp 3.364,82 per kilogram, turun tipis dari periode sebelumnya yang mencapai Rp 3.369,13 per kilogram.
Penetapan harga dilakukan oleh tim lintas sektor yang melibatkan Dinas Perkebunan Kaltim, kelompok pekebun, serta perwakilan perusahaan sawit.
Menurut Andi, mekanisme tersebut penting untuk menjaga keseimbangan harga agar tidak merugikan petani maupun perusahaan.
“Penetapan harga sengaja diarahkan melibatkan lintas sektor, tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan, yakni agar harga tidak terlalu rendah yang merugikan pekebun, begitu pula sebaliknya,” ujarnya.
Ia menegaskan, harga tersebut hanya berlaku bagi kebun plasma dan kemitraan, termasuk kebun swadaya yang bermitra dengan pabrik sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Permentan 120/1/2018.
Karena itu, petani diimbau membentuk kelompok dan menjalin kemitraan dengan pabrik agar tidak mudah dipermainkan tengkulak.
Baca Juga: Ancaman Manusia Hantui Badak Pari, Satu-Satunya Badak Kalimantan yang Masih Bertahan
“Jika petani berorganisasi maka akan kuat secara kelembagaan,” tambahnya.
Adapun rincian harga TBS untuk pohon di bawah umur 10 tahun juga mengalami penurunan tipis di semua kelompok umur, dengan harga tertinggi pada pohon umur sembilan tahun senilai Rp 3.325,91 per kg.
Selain itu, harga CPO tertimbang tercatat Rp 14.313,01 per kg, turun dibandingkan periode sebelumnya Rp 14.336,38 per kg. Sedangkan harga kernel atau inti sawit rata-rata tertimbang sebesar Rp 12.942,94 per kg, juga mengalami sedikit penurunan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Mobil Kecil Boleh Melintas di Jalan Tol IKN saat Nataru, Berikut Ini Jadwalnya
-
Penerapan MBG Berdampak Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
-
Roda Perekonomian UMKM dan Warga Berputar Berkat Program MBG
-
Ribuan Paket MBG Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumbar
-
Malam Tahun Baru di Balikpapan Lebih Berwarna dengan Pesta 4 Zone Studio