-
Kukar memperkuat perannya sebagai penyangga pangan IKN dengan mengembangkan kawasan pertanian dan agroindustri di wilayah deliniasi, didukung produksi padi tertinggi di Kaltim.
-
Dua wilayah pengembangan, WP Jonggon dan WP Koridor Sanga-sanga–Muara Jawa, diarahkan menjadi pusat peningkatan produktivitas, peternakan, pengolahan komoditas, hingga layanan kawasan berkelanjutan.
-
Penataan tata ruang dan kependudukan sedang disesuaikan pasca-deliniasi IKN, dengan sebagian penduduk dan wilayah Kukar masuk dalam area IKN sehingga membutuhkan pengelolaan pembangunan yang inklusif dan adaptif.
SuaraKaltim.id - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tengah memperkuat perannya sebagai sentra penyedia pangan di Kalimantan Timur (Kaltim) melalui pengembangan kawasan pertanian dan agroindustri di wilayah yang masuk dalam deliniasi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Struktur pertanian yang telah berkembang dan capaian produksi padi yang tinggi menjadi dasar utama penguatan peran tersebut.
Pada 2024, Kukar tercatat sebagai penyumbang produksi padi terbesar di Kaltim, dengan hasil gabah kering giling (GKG) mencapai 115,10 ribu ton atau sekitar 50,71 persen dari total produksi GKG provinsi.
Potensi ini diproyeksikan menjadi penopang ketersediaan pangan berkelanjutan.
"Dukungan Kukar terhadap kebutuhan pangan di IKN dari kawasan deliniasi seperti Wilayah Pengembangan (WP) Jonggon di Kecamatan Loa Kulu dan WP Koridor Sanga-sanga-Muara Jawa," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kukar, Sunggono, di Tenggarong, dikutip dari ANTARA, Rabu, 5 November 2025.
Di WP Jonggon, pemerintah daerah mengembangkan rantai nilai pertanian dengan pendekatan terpadu, mulai dari peningkatan produktivitas, pengembangan sentra peternakan sapi, pengolahan komoditas seperti jahe, hingga pelibatan sektor wisata.
Kawasan ini juga diarahkan sebagai area pendidikan melalui penataan Sekolah Polisi Nasional (SPN) Polda Kaltim.
Sementara itu, WP Koridor Sanga-sanga–Muara Jawa diperkuat sebagai pusat pelayanan kawasan dan basis agroindustri berkelanjutan yang berorientasi lingkungan.
Penyelarasan rencana tata ruang juga tengah dimatangkan untuk memastikan kawasan ini dapat berperan sebagai mitra strategis IKN.
Baca Juga: Purbaya: Perekonomian Bagus, IKN Aman dari Kota Hantu
"Pemkab Kukar berkomitmen menjadikan transformasi pemerintahan pasca-deliniasi IKN, sebagai momentum untuk memperkuat tata kelola pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya.
Sejalan dengan itu, Kukar juga perlu mengatur ulang kebijakan kependudukan dan tata ruang.
Dari total 813.742 penduduk saat ini, sekitar 174.485 jiwa diproyeksikan masuk ke wilayah IKN sesuai kajian deliniasi, sehingga jumlah penduduk Kukar akan menyesuaikan menjadi sekitar 639.257 jiwa.
Adapun wilayah yang masuk deliniasi mencakup 162.559,26 hektare yang tersebar di lima kecamatan dan 39 desa/kelurahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Kukar Perkuat Agroindustri untuk Suplai Pangan IKN
-
Dari Leluhur ke Masa Depan: Kedang Ipil Resmi Diberi Payung Hukum Adat
-
Produksi Padi Kaltim Diproyeksikan Naik 9 Persen pada 2025
-
Basuki: Distribusi Gizi untuk Pelajar di Sekitar KIPP IKN Harus Optimal
-
Ulah KPC, Kutim Terancam Stagnasi Ekonomi Pasca Tambang