-
Wapres Gibran mengajak tokoh adat, agama, dan masyarakat Papua untuk turut mengawasi penggunaan Dana Otsus agar penyalurannya tepat sasaran dan manfaatnya dirasakan langsung oleh warga.
-
Pemerintah telah mengalokasikan Rp 190,9 triliun Dana Otsus Papua periode 2022–2024 dan mendorong pengelolaannya secara transparan, akuntabel, dan berorientasi hasil nyata.
-
Kunjungan Gibran ke Papua juga menekankan pelaksanaan program pembangunan seperti Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Damai untuk meningkatkan IPM serta memastikan pembangunan bersifat Indonesia-sentris.
SuaraKaltim.id - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya peran tokoh adat, agama, dan masyarakat Papua dalam mengawasi pemanfaatan Dana Otonomi Khusus (Otsus) agar benar-benar memberikan dampak nyata.
Seruan ini disampaikan saat pertemuan dengan para pemangku kepentingan daerah di Manokwari, Papua Barat.
Menurut Gibran, pengawalan penggunaan dana sangat diperlukan agar penyalurannya tidak hanya berhenti pada tahap administrasi, tetapi terasa langsung manfaatnya bagi masyarakat.
"Dana Otsus yang selama ini sudah tersalurkan ini mohon ke depan bisa lebih dikawal dengan baik. Kita ingin dana ini benar-benar bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Mungkin selama ini masih banyak kekurangan, dan ini tugas saya sebagai pembantu Presiden untuk memastikan ke depan lebih efisien dan tepat sasaran,” ujar Wapres, disadur dari ANTARA, Rabu, 5 November 2025.
Ia menyebut alokasi dana Otsus Papua dalam periode 2022–2024 mencapai Rp 190,9 triliun, sebagai bentuk komitmen Pemerintah dalam mempercepat pembangunan di wilayah tersebut.
Gibran memastikan bahwa Presiden Prabowo Subianto mendorong pola pengelolaan anggaran yang transparan, akuntabel, dan fokus pada hasil nyata.
Di samping itu, Gibran menyampaikan bahwa kunjungannya merupakan bagian dari rangkaian upaya untuk mendorong agenda pembangunan Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Damai.
Sejumlah program prioritas yang sedang berjalan antara lain Cek Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Garuda, dan Revitalisasi Sekolah, yang menurutnya penting untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua.
Wapres juga menegaskan bahwa arah pembangunan nasional tidak boleh berpihak hanya pada satu wilayah.
Baca Juga: CEK FAKTA: Klaim Serangan Udara TNI di Papua Dibongkar, Ternyata Konten Buatan AI
Pembangunan Indonesia tidak boleh bersifat Jawa-sentris, melainkan Indonesia-sentris.
Gibran menutup pertemuan tersebut dengan memastikan bahwa pemerintah akan terus membuka ruang dialog dan mendengar aspirasi masyarakat Papua, termasuk para tokoh adat, agama, dan daerah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
6 Mobil Matic Bekas 50 Jutaan, Desain Modern dengan Segala Kepraktisannya
-
6 Mobil Matic Bekas yang Ideal untuk Pemula: Praktis, Efisien dan Bertenaga
-
Samarinda Masuk Peta Ekspansi Ritel ASICS di Indonesia
-
Mobil Kecil Boleh Melintas di Jalan Tol IKN saat Nataru, Berikut Ini Jadwalnya
-
Penerapan MBG Berdampak Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat