Denada S Putri
Kamis, 06 November 2025 | 18:18 WIB
Ilustrasi HIV/AIDS. (Shutterstock)
Baca 10 detik
  • OIKN menguatkan edukasi kesehatan di wilayah IKN melalui workshop pencegahan HIV/AIDS untuk membangun komunitas yang sehat dan sadar risiko penyakit menular.

  • Kesadaran kolektif dan deteksi dini ditekankan sebagai langkah utama mencegah penyebaran HIV/AIDS, sekaligus menghilangkan stigma terhadap penderita.

  • Indonesia berada di peringkat ke-14 dunia untuk jumlah ODHIV, sehingga penguatan sistem pengendalian dan screening kesehatan perlu terus dilakukan seiring pembangunan IKN.

SuaraKaltim.id - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mendorong penguatan kesadaran kesehatan di wilayah IKN melalui edukasi pencegahan penyakit menular, termasuk HIV/AIDS.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan masyarakat Nusantara tumbuh sebagai komunitas yang sehat sekaligus mampu meningkatkan kapasitas diri secara berkelanjutan.

Direktur Pelayanan Dasar OIKN, Suwito, mengatakan bahwa pihaknya rutin mengadakan kegiatan literasi kesehatan guna memperluas pengetahuan publik terkait risiko penularan penyakit.

Hal itu disampaikannya saat berada di IKN, Rabu, 5 November 2025.

"Dalam hal ini kami sering melakukan peningkatan literasi kesehatan, salah satunya dengan menggelar workshop pencegahan HIV/AIDS, seperti yang kami gelar dua hari lalu di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara," ujarnya disadur dari ANTARA, Kamis, 6 November 2025.

Ia menegaskan, kesadaran kolektif adalah kunci untuk meminimalisasi penyebaran penyakit menular.

"Baik masyarakat maupun pemerintah harus memahami pentingnya pencegahan dan deteksi dini terhadap penyakit menular, sehingga setiap elemen bisa sama-sama menjauhi berbagai hal yang bisa tertular HIV/AIDS," kata Suwito.

Lokakarya tersebut dirancang untuk memperkuat komitmen OIKN dalam menciptakan kota yang tidak hanya modern secara infrastruktur, tetapi juga unggul secara sosial dan kesehatan.

Kegiatan ini membuka ruang dialog antara tenaga medis dan masyarakat, sekaligus menghilangkan stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS.

Baca Juga: Otorita Pastikan Proyek IKN Tidak Terdampak Efisiensi Anggaran

"Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Otorita IKN dalam menghadirkan ruang pembelajaran terbuka bagi masyarakat, untuk berdiskusi langsung dengan tenaga medis mengenai isu kesehatan, khususnya penyakit menular," jelasnya.

Ahli Kesehatan Kemenkes, Pratono, turut memberi gambaran situasi nasional, dimana Indonesia masih menduduki posisi ke-14 dunia terkait jumlah Orang dengan HIV (ODHIV).

"Dengan posisi di peringkat ke-14, penting bagi kita untuk memperkuat sistem pengendalian HIV/AIDS, termasuk melalui proses screening kesehatan yang dapat dilakukan dengan dukungan lembaga seperti Palang Merah Indonesia (PMI)," tuturnya.

Sementara itu, dokter Jumria T. Panggalo dari RSUD Sepaku mengingatkan bahwa penyebaran HIV/AIDS sering tidak disadari.

"Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah membawa virus ini. Apalagi biasanya, hal ini terjadi pada fase-fase awal penyebaran virus ke dalam tubuh, sehingga semua pihak harus selalu meningkatkan kewaspadaan," katanya.

Melalui rangkaian edukasi ini, OIKN berharap pembentukan ekosistem kota yang sehat dapat berjalan paralel dengan pembangunan fisik IKN.

Load More