Pemkot Batasi Jam Malam, Sayuti : "Yo Jangan To Pak."

Pembatasan aktivitas warga Kota Samarinda pada malam hari dinilai merugikan pedagang kecil dan pengusaha kafe. Mereka perotes.

Yovanda Noni
Selasa, 08 September 2020 | 09:38 WIB
Pemkot Batasi Jam Malam, Sayuti : "Yo Jangan To Pak."
Pengusaha kafe dan pedagang kecil malam hari perotes SE Pemkot Samarinda pembatasan aktivitas warga pada malam hari

SuaraKaltim.id - Demi menekan sebaran Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengambil tindakan tegas  pembatasan semua aktivitas warga pada malam hari.

Warga diminta untuk tak beraktivitas diluar rumah sejak pukul 21.00 Wita, terhitung sejak Senin, 7 September 2020.

Keputusan itu diambil setelah mengalami akumulasi positif Covid-19, yang telah mencapai 1.224 kasus. Langkah tersebut dinilai efektif dalam menekan peningkatan covid19 di Kota Samarinda.

Meski demikian, tak semua warga sepakat. Terutama, bagi mereka pedagang kecil dan pengusaha kafe-kafe malam hari.

Baca Juga:Awas! Kumpul dengan Keluarga, Bisa Jadi Klaster Penyebaran COVID-19

Sayuti (45) misalnya, warga Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu yang sehari-harinya berdagang tahu tek-tek keliling.

Sayuti berjualan mulai pukul 18.30 Wita - sampai habis. Biasanya, dia berkeliling dari Kampung Jawa sejak petang dan ngetem di Tepian Mahakam hingga dini hari.

Dia mengaku bingung dengan adanya pembatasan jam malam, karena biasanya berjualan hingga pukul 24.00 Wita.

“Ya jangan to pak, kalau cuma sampai jam 9 malam, ya ndak habis jualan saya,” katanya (8/9/2020). Sayuti menilai pembatasan jam itu tidak tepat. Sebab, warga tetap bebas beraktifitas di siang hari.

“Kenapa hanya malam saja yang dibatasi aktivitasnya. Ya ndak ngaruh to pak. Mulai beraktivitas, ya sama aja rentan kena Corona," katanya.

Baca Juga:Tok!!! Mulai Hari Ini Jam Malam di Kota Samarinda Berlaku

Karena sudah ada surat edaran walikota, laki-laki yang sudah 20 tahun jualan tahu makanan khas Surabaya itu terpaksa mengganti waktu berjualan pada sore hari.

“Ya sudah, mau ndak mau diganti sore saja deh. Tadi malam jualan sepi sekali. Baru laku empat piring sudah diurak-urak disuruh pulang sama Satpol,” sebutnya.

Sejak diberlakukan SE Walikota tentang pembatasan aktivitas warga pada malam hari, kafe-kafe di Kota Tepian sepi pengunjung
Sejak diberlakukan SE Walikota tentang pembatasan aktivitas warga pada malam hari, kafe-kafe di Kota Tepian sepi pengunjung

Pantauan di lokasi berbeda, Kawasan Citra Niaga yang belakangan tengah ramai digandrungi remaja - remaja di Samarinda sepi pengunjung.

Meski pembatasan itu berdampak pada ekonomi penjualan, namun para pengusaha kopi tidak bisa berbuat banyak selain ikhlas.

“Jam 8 malam yang bisanya baru ramai ini kosong pengunjung. Mungkin takut dirazia, kan bakal kena denda. Yah mau enggak mau ikut saja kita ini,” kata Fitriyani, pengusaha Seutas Cafe.

Sebenarnya, kata dia, kebijakan pemerintah yang menerapkan pembatasan aktivitas malam belum tentu menekan angka penularan Covid-19. Sebab, aktivitas tidak dilakukan pada malam hari saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini