Peneliti Unmul Temukan Penangkal Covid-19

Dua rimpang endemik Bangalai dan Temu Ireng mampu berkhasiat mencegah covid-19. Ditambah madu kelulut, olahan ini menghambat perkembangan covid-19

Yovanda Noni
Jum'at, 11 September 2020 | 18:25 WIB
Peneliti Unmul Temukan Penangkal Covid-19
Bersama Prof Enos Tangke Arung, dr Swandari berhasil meneliti obat penangkal Covid-19

SuaraKaltim.id - Sejumlah tanaman endemik Kalimantan, disebut-sebut mampu mencegah Covid-19.

Termasuk di Kalimantan Timur, tersedia banyak bangalai dan temu ireng yang diklaim mampu menghambat paparan Covid-19, dalam tubuh manusia

Dua jenis tanaman itu kini sedang menjadi proyek penelitian bagi tim peneliti dari Universitas Mulawarman (Unmul). Kabar baiknya, Kemenristek bersedia untuk mendanai.

Ketua Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi untuk Hutan Tropika Kaltim (PUI-PT Oktal) Unmul, dr Swandari Paramita menyebut, selain dua jenis tumbuhan tadi, Kaltim juga memiliki madu kelulut.

Baca Juga:Kata Pakar UGM, Kabar Corona Bermutasi Jadi Ganas Belum Bisa Dipastikan

Madu ini banyak ditemukan di Desa Bhuana Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kuka). Sama seperti jenis tumbuhan tadi, madu kelulut juga berkhasiat menghambat dari covid-19.

“Karena itu selain Kemenristek, Jepang tertarik untuk mendanai riset yang dikerjakan Unmul terhadap madu kelulut ini,” kata dia.

Saat ini, pendanaan pertama berasal dari Kemenristek-BRIN (Konsorsium), kedua berasal dari Jepang dan yang ketiga dari Kemenristek-BRIN.

Tidak sendiri, Swandari Paramita bersama Prof Enos Tangke Arung, sama-sama berupaya meneliti dan menciptakan hasil yang mumpuni.

Suwandari menyebut, bersama Enos, keduanya bekerja keras selama bertahun-tahun meneliti tentang faedah tanaman endemik Kaltim. Mereka pun menemukan keunggulan bangalai, madu kelulut dan temu ireng.

Baca Juga:WHO: Vaksin untuk Virus Corona Belum Bisa Disalurkan, Ini Alasannya

“Dua rimpang endemik Bangalai dan Temu Ireng mampu berkhasiat mencegah covid-19. Ditambah madu kelulut, olahan ini  menghambat perkembangan covid-19,” ujarnya.

Sebelumnya, kata dia, mereka meneliti kandungan Bangalai yang kerap digunakan masyarakat Dayak untuk menurunkan kolesterol. Hingga akhirnya, mereka menemukan fakta kelulut juga menghambat Covid-19.

“Jalannya memutar dulu, dari bisa turunkan kolesterol. Hingga sampai pada mencegah covid-19. Kolesterol kan bisa jadi penyulit penyempuhan covid-15. Dengan minum rebusan Bangalai bisa terjaga imun tubuh sehingga kurangi risiko Covid-19,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak