Kisah Pilu Nadia, Kehilangan Suaminya yang Mengakhiri Hidup di Samarinda

Enam tahun lamanya mereka menjalani masa percintaan sebelum menikah, meski beberapa waktu terakhir dipisahkan oleh jarak. Lantaran, Bulewong memutuskan merantai ke Samarinda.

Chandra Iswinarno
Selasa, 03 November 2020 | 12:21 WIB
Kisah Pilu Nadia, Kehilangan Suaminya yang Mengakhiri Hidup di Samarinda
Ilustrasi (Foto: shutterstocks)

SuaraKaltim.id - Belum lagi janur kuning yang melingkar layu, Nadia, Warga Mamuju Sulawesi Barat, harus merelakan kepergian sang suami Bulewong (23) yang pergi untuk selamanya.

Bulewong ditemukan tewas tergantung di salah satu pohon yang berada di pinggir Jalan Teuku Umar, Kecamatan Sungai Kunjang pada Sabtu (31/10/2020) pagi.

Padahal, pada malam harinya, Jumat (30/10/2020), keduanya baru saja mengucap janji pernikahan di hadapan penghulu yang menikahkan pasangan tersebut. Dua sejoli yang menjalin kasih di bangku sejak SMA telah lama menjalin hubungan asmara.

Enam tahun lamanya mereka menjalani masa percintaan sebelum menikah, meski beberapa waktu terakhir dipisahkan oleh jarak. Lantaran, Bulewong memutuskan merantai ke Samarinda.

Baca Juga:Pengantin Muda Bunuh Diri Habis Masuk Islam, Suami Gantung Diri di Pohon

Kisah ini bermula kala keduanya melangsungkan pernikahan siri yang dilakukan pada Jumat (30/10/2020) sekitar pukul 19.00 WITA.

Saudara Nadia, Morgan mengatakan Nadia datang menemui Bulewong pada Selasa (27/10/2020) lalu dari Mamuju. Dia tiba di Kota Tepian dan disambut oleh Bulewong. Sepasang kekasih ini akhirnya kembali bertemu, sejak tiga tahun lamanya terpisah oleh jarak.

Bulewong kemudian membawa Nadia untuk menginap semalam di Mess Tempat Kerjaan Bulewong di Kecamatan Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara.

Keesokan harinya, keduanya kemudian mengunjungi kekediaman kerabat Nadia yang ada di Samarinda, yakni Morgan. Selama beberapa hari, keduanya memutuskan untuk menginap di sana.

"Karena takut dibilang zinah sama warga karena menginap di sini, jadi mereka memutuskan untuk menikah," ungkap Morgan.

Baca Juga:Pindah Agama dan Menikah Diam-diam Diduga Jadi Alasan Pengantin Bunuh Diri?

Kemudian pada Jumat Siang (30/10/2020), beberapa jam sebelum melangsungkan pernikahan, Bulewong meminta tolong Morgan untuk membantunya menjadi seorang mualaf. Malam harinya, mereka pun melangsungkan pernikahan di kediaman Morgan.

"Siangnya dia pindah agama, saya yang mengantarkan. Malamnya melangsungkan pernikahan," ucap Morgan sembari menunjukkan bukti secarik kertas berbentuk sertifikat tanda Bulewong telah berstatus seorang muslim.

Acara pernikahan itu diselenggarakan secara sederhana dengan khidmat dan penuh rasa bahagia. Selang beberapa waktu kemudian, tepatnya pada pukul 21.00 WITA, Bulewong izin kepada Nadia untuk bertemu temannya perihal meminjam motor.

Sekitar pukul 01.00 WITA pada Sabtu (31/10/2020), Bulewong kembali ke rumah Morgan. Kala itu, Bulewong nampak gundah hingga tak bisa tidur.

"Malam itu dia tidak ada tidur, minum kopi dibuatkan istrinya," lanjutnya.

Sekitar pukul 05.00 WITA, Bulewong kemudian kembali minta izin kepada istrinya keluar rumah untuk membeli obat. Sejak kepergiannya itu, Bulewong tak kunjung kembali pulang.

Hingga akhirnya sekitar pukul 07.00 WITA, Nadia yang sedang gelisah menunggu suaminya balik ke rumah, mendapatkan kabar mengejutkan. Bulewong Ditemukan tewas gantung diri oleh warga.

"Dia pergi pamit beli obat katanya, itu dia ngga bawa handpone. Gelisah istrinya. Taunya sudah meninggal. Kami juga taunya dari Facebook, grup Busam. Saya langsung ke lokasi, ternyata benar dia (Bulewong)," katanya.

Nadia tak hentinya bersedih hingga berulang kali histeris, ia tak menyangka suaminya nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Karena terlarut dalam kesedihan, Nadia bahkan sempat nekat ingin mengakhiri hidupnya. Beruntung berhasil digagalkan morgan.

"Dia awalnya lagi angkat telepon, ngga tau dari siapa. Suaranya sempat meninggi, terus keluar dari kamar, masuk ke kamar mandi bawa sarung. Ada setengah jam dia ngga keluar, kami bujuk keluar baru dia keluar," ucapnya.

Takut Nadia yang melakukan aksi nekat serupa dengan suaminya, keluarga di dalam rumah pun langsung membopong Nadia menuju kamar tidur.

Saat itu, Nadia yang terlihat masih syok dengan kepergian Bulewong, terus berteriak histeris hingga jatuh terlelap dalam kesedihan.

Malamnya, pihak keluarga pun berembuk, diputuskan kalau jenazah Bulewong akan dikebumikan ke kampung halamannya di Desa Salutiwo, Provinsi Sulawesi Barat.

"Malamnya dia berangkat sama tantenya. Terus jenazah korban diberangkatkan siang tadi (hari ini)," ucapnya.

Morgan mengaku tak mengetahui hal yang mendasari Bulewong hingga nekat bunuh diri. Mulai dari kedatangan Bulewong dan Nadia di kediamannya, Morgan mengatakan kalau pasangan muda ini sedikit tertutup. Dan tak terlalu banyak bercerita permasalahannya.

"Saya sempat tanya waktu dia mau mualaf dan sebelum menikah. Saya bilang, sudah dapat izin dari keluarga atau belum. Tapi dia bilang sudah, dan semuanya ada dikeputusannya," ucapnya.

"Setahu saya tidak ada permasalahan, orangnya juga pendiam. Jadi tidak tau pasti masalahnya apa. Kami pun masih tidak menduga kalau bakal begini," katanya.

Catatan Redaksi:

Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini