Waduh, Kasus Malaria di Calon Ibu Kota Baru Tahun Ini Naik 30 Persen

Warga perbatasan yang terdeteksi positif menderita malaria tersebut menurutnya telah ditangani Puskesmas Petung dan Sotek Kabupaten Penajam Paser Utara.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 14 November 2020 | 06:00 WIB
Waduh, Kasus Malaria di Calon Ibu Kota Baru Tahun Ini Naik 30 Persen
Ilustrasi. (Shutterstock)

SuaraKaltim.id - Selain dihantui penularan Covid-19, Kabupaten Penajam Paser Utara kini juga mengalami peningkatan signifikan kasus malaria. Tercatat pada tahun ini, terjadi peningkatan kasus hingga 30 persen di daerah calon ibu kota baru tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan setempat Sarjito Ponco Waluyo seperti dilansir Antara pada Jumat (13/11/2020).

Sebanyak 1.306 penderita malaria, tercatat di pusat-pusat pelayanan kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara sepanjang 2020. Sementara pada tahun lalu tercatat 1.050 kasus malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara dengan rata-rata API (alpa riset insiden) tujuh per 1.000 penduduk.

"Pasien terjangkit malaria didominasi warga luar wilayah Penajam Paser Utara yang berdomisili di daerah perbatasan," ujarnya.

Baca Juga:Jumlah Sembuh Bertambah, Pasien COVID-19 Tangsel Diberi Obat Malaria

"Serangan malaria itu seperti di perbatasan Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, serta perbatasan Desa Muara Toyu, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser," jelasnya.

Warga perbatasan yang terdeteksi positif menderita malaria tersebut menurutnya telah ditangani Puskesmas Petung dan Sotek Kabupaten Penajam Paser Utara.

Untuk wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara warga yang terdeteksi menderita malaria tidak banyak karena warga yang terinfeksi malaria warga luar daerah.

"Sekitar 70 persen yang tercatat penderita malaria itu warga perbatasan yang melakukan perawatan dan pengobatan di Puskesmas yang ada di wilayah Penajam Paser Utara," kata Ponco Waluyo.

"Hampir semua kasus malaria berasal dari wilayah perbatasan, tapi akses terdekat untuk melakukan pengobatan dan perawatan terdekat Puskesmas Sotek dan Petung," tambahnya.

Baca Juga:Waduh, Nyamuk Malaria Mulai Resisten dari Semprotan Insektisida!

Daerah endemis malaria berada di wilayah perbatasan antara Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam hingga Kabupaten Kutai Barat, serta Desa Muara Toyu, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser.

Sebagai upaya pencegahan, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini