Selama Pandemi, Pengelola Pariwisata Swasta Menggeliat di Kutai Kartanegara

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Tauhid Afrilian Noor, menurutnya diperkirakan tingkat kunjungan wisatawan domestik maupun mancangara turun hingga 80 persen akibat pandemi.

Yovanda Noni
Rabu, 18 November 2020 | 09:37 WIB
Selama Pandemi, Pengelola Pariwisata Swasta Menggeliat di Kutai Kartanegara
Inilah wisata air di pedalaman Kutai kartanegara, Desa Muara Enggelam yang tidak memiliki daratan

SuaraKaltim.id - Dampak Pandemi Covid-19 ternyata menyerang sektor Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Hal itu disebutkan Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Tauhid Afrilian Noor, menurutnya diperkirakan tingkat kunjungan wisatawan domestik maupun mancangara turun hingga 80 persen akibat terdampak pandemi COVID-19.

"Selama pandemi, objek wisata pemerintah praktis hanya buka pada bulan Januari dan Februari, dan pada Maret telah ditutup hingga masa relaksasi pertama di bulan Juli, namun setelah itu tutup lagi sampai sekarang," kata Tauhid di Tenggarong.

Untuk menekan angka penyebaran Covid-19, pihaknya harus menutup sebagian objek wisata pemerintah.

Baca Juga:Lawan Pandemi, Ibu-ibu di Pedalaman Kutai Kartanegara Kembangkan Agrowisata

Seperti di Pulau Kumala, Pemkab Kukar langsung mengambil inisiatif menutup kawasan wisata itu setelah Satgas COVID-19 Kukar menyebut adanya peningakatan kasus virus Corona di sejumlah wilayah di Kaltim.

Namun demikian, pihaknya masih memberikan kebijakan kepada tempat wisata milik swasta untuk tetap membuka destinasinya dengan catatan mematuhi protokol kesehatan dengan membatasi kunjungan hanya 30 persen pengunjung.

"Kebijakan ini dilakukan supaya sektor yang berkaitan dengan pariwisata seperti UMKM tidak mati, dan roda perekonomian masyarakat masih bisa berjalan disaat kondisi sulit akibat pandemi," bebernya.

Diluar dugaan, justru pariwisata milik swasta ini banyak diminati oleh masyarakat, karena mungkin kondisi jenuh dan masyakat ingin berkreasi.

"Saat ini banyak bermunculan tempat wisata baru di wilayah Kukar yang dikembangkan oleh Kelompok Sadar Wisata ( pokdarwis) dan kami tetap mengingatkan kepada pengelola untuk mematuhi protokol kesehatan," jelasnya. Antara

Baca Juga:Kisah Meri, Siap Hadapi Resesi dengan Tumpar Benuaq dari Kutai Kartanegara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini