SuaraKaltim.id - Keberadaan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebenarnya memiliki dampak positif, terutama terkait keberadaan dana dana corporate social responsibility (CSR). Dalam setahun, Gubernur Kaltim Isran Noor mengemukakan, ada potensi hingga Rp 500 miliar.
Dana tersebut, menurut Isran berasal dari perusahaan seperti BUMN, BUMD hingga swasta.
"Kalau dana CSR pasti dari perusahaan, entah BUMN atau BUMD, terlebih swasta. Dana itu kalau mau kita kumpulkan setiap tahun lebih kurang setengah triliun atau Rp 500 miliar. Kalau mau jujur," katanya seperti dikutip melalui akun Instagram pemprov_kaltim Rabu (6/1/2021).
Dia mengemukakan, dana CSR tersebut dikelola dan harus disalurkan perusahaan-perusahaan di Kaltim, baik sektor pertambangan batu bara, minyak dan gas bumi, perkebunan dan kehutanan serta sektor lainnya.
Baca Juga:Ajinomoto Raih Penghargaan CSR Terbaik di BAZNAS Award 2020
Namun, Isran mengemukakan, banyak dana CSR yang disalurkan perusahaan tidak terkontrol dengan baik. Walaupun sebenarnya sudah digunakan dan dimanfaatkan.
Dia berandai, jika dana-dana tersebut digunakan untuk program kemasyarakatan tentunya akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Misalnya, Gubernur Isran mencontohkan, dimanfaatkan atau digunakan untuk membangun rumah layak huni untuk warga miskin atau tidak mampu, maka akan terbangun ribuan unit rumah.
"Ini penting, agar dana-dana CSR perusahaan ini benar-benar terarah. Sebab dirasakan langsung oleh masyarakat," ungkapnya.
Ke depan, dia sangat berharap dana-dana CSR perusahaan bisa disinergikan dengan program dan kegiatan prioritas pemerintah daerah.
"Bukan apa-apa, supaya kelihatan jelas penyalurannya, sekaligus bentuk pertanggungjawabannya," katanya.
Baca Juga:Perusahaan yang Lapor CSR ke Pemkab Bekasi Baru 30 Persen