KIM Jahetan Layar: Warga Dusun Sungai Tempurung Membutuhkan Akses Internet

KIM Jahetan Layar memaparkan, Dusun Sungai Tempurung berada di bagian utara Kecamatan Anggana. Dengan kondisi geografis yang terkepung pertambangan dan perkebunan kepala sawit

Sapri Maulana
Kamis, 11 Maret 2021 | 15:45 WIB
KIM Jahetan Layar: Warga Dusun Sungai Tempurung Membutuhkan Akses Internet
Dusun Sungai Tempurung, Desa Kutai Lama yang membutuhkan akses internet. [Dok. KIM Jahetan Layar Kecamatan Anggana]

SuaraKaltim.id - Kelompok Informasi Masyarakat atau KIM Jahetan Layar Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara menulis hasil reportase mereka. Membahas tentang warga di Dusun Sungai Tempurung, Desa Kutai Lama yang membutuhkan akses internet.

“Kesulitan menerima akses informasi yang cepat ternyata tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di daerah Delta Mahakam. Tetapi juga di dusun Sungai Tempurung, Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana,” tulisnya di Forum KIM Kukar, Kamis (11/3/2021).

KIM Jahetan Layar memaparkan, Dusun Sungai Tempurung berada di bagian utara Kecamatan Anggana. Dengan kondisi geografis yang terkepung pertambangan dan perkebunan kepala sawit. Serta berbatasan dengan Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda.

Ada empat rukun tetangga di sana, dengan jumlah penduduk sekitar 150 kepala keluarga (KK).

Baca Juga:Pandemi Membuat Akses Data Internet Terus Tumbuh

“Mayoritas penduduk di sana bekerja di tambang dan juga perkebunan kelapa sawit,” tulis KIM Jahetan Layar.

Ada beberapa fasilitas umum di Dusun Sungai Tempurung. Di antaranya , rumah ibadah, PAUD Mawar Putih, SD Negeri 018 Anggana, Puskesmas pembantu, dan taman baca.

“Kebutuhan layanan akses informasi sangat diperlukan. Kebutuhan untuk pencarian, pengiriman serta penerimaan data sangat diperlukan,” lanjutnya.

Saat Ketua KIM Jahetan Layar Kecamatan Anggana berkunjung ke Dusun Tempurung, Guru PAUD Mawar Putih Merut Mala mengatakan, mereka berharap adanya tower jaringan seluler atau jaringan internet.

“Jika ada informasi dari luar biasanya itu sangat lambat masuk ke wilayah kami. Jangankan internet, untuk telepon juga sulit. Hanya ada beberapa titik yang sinyalnya kuat," ungkap Merut Mala.

Baca Juga:Kini Jargas di Kutai Kartanegara Capai 6.199 Sambungan Rumah Tangga

Guru tersebut berharap, fasilitas jaringan telekomunikasi dapat didirikan, untuk melancarkan kegiatan publik di daerah tersebut.

“Apalagi saat ini masa pandemi, di mana semuanya serba online dan membutuhkan jaringan telekomunikasi untuk berinteraksi dan bersosial,” tutup laporan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak