Petani Jagung Sumba Tengah Terancam Gagal Panen, Ini Penyebabnya

ratusan hektare lahan lainnya juga berpotensi terserang hama belalang sehingga membuat petani bisa mengalami gagal panen.

Suhardiman
Sabtu, 13 Maret 2021 | 14:34 WIB
Petani Jagung Sumba Tengah Terancam Gagal Panen, Ini Penyebabnya
Ilustrasi-Hama belalang menyerang tanaman di Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba, NTT. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Para petani jagung di Sumba Tengah terancam gagal panen. Hal ini diakibatkan serangan hama belalang yang secara masif menyerang lahan pertanian.

"Sudah ratusan hektare lahan jagung petani yang rusak diserang hama belalang, sehingga jika tidak diatasi segera, maka bisa terjadi gagal panen total dan bisa terjadi rawan pangan," kata Bupati Sumba Tengah, Paulus SK, dilansir Antara, Sabtu (13/3/2021).

Hama belalang telah menyerang lebih dari 200 hektare lahan jagung petani di beberapa desa di Kecamatan Umbu Ratu Ngga, yaitu Desa Tanah Mbanas, Mbanas Selatan, Lenang Selatan, dan Tanah Mbanas Barat.

Selain itu, ratusan hektare lahan lainnya juga berpotensi terserang hama belalang sehingga membuat petani bisa mengalami gagal panen.

Baca Juga:Gemscool Indonesia Tutup 31 Maret, Inilah Rentetan Perjalanannya

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, kata Paulus, pihaknya telah menyiapkan bantuan kebutuhan pokok untuk setiap keluarga petani yang terdampak serangan hama.

"Kita sudah siapkan bahan pangan dan juga sudah berkoordinasikan dengan Bapak Gubernur (Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat) agar pemerintah provinsi juga membantu dan dipastikan ada bantuan," katanya.

Pihaknya juga telah menggelar rapat bersama DPRD setempat untuk menentukan langkah teknis menangani dampak serangan hama, salah satunya memastikan ketersediaan dana untuk penanggulangan.

Wilayah Sumba Tengah saat ini dalam kondisi darurat hama belalang sehingga upaya penanganan secara masif terus berjalan di lapangan.

Setiap hari, kata dia, sekitar 100 pegawai dari tiga atau empat SKPD kabupaten dikerahkan ke lapangan untuk bersama-sama dengan aparat desa, tokoh masyarakat, dan para warga atau petani membasmi hama belalang.

Baca Juga:Saat Ojol Minta Saran Nama untuk Anaknya, Disambut Reaksi Kocak

"Kami sudah bentuk posko pada desa-desa yang terdampak dan setiap hari para pegawai kami secara bergiliran menginap di desa-desa untuk melakukan penyemprotan pestisida," katanya.

Ia berharap kerja keras untuk penanganan hama tersebut dapat menekan meluasnya serang belalang sehingga masih ada tanaman jagung yang selamat dan bisa dipanen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini