DKK Balikpapan Imbau Usai Mendapat Vaksin Covid-19 Hindari Aktivitas Berat

Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty memberikan imbauan khusus kepada penerima Vaksin Covid-19 untuk tidak beraktivitas berat, sehari setelah dapat suntikan.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 13 Maret 2021 | 18:23 WIB
DKK Balikpapan Imbau Usai Mendapat Vaksin Covid-19 Hindari Aktivitas Berat
Kepala Dinas Kesehatan Andi Sri Juliarty. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Kasus kematian lansia usai sehari setelah divaksin Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) membuat Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty memberikan imbauan khusus.

Dia meminta agar semua warga tidak melakukan aktivitas berat setelah mendapatkan vaksin untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia tersebut.

“Kepada lansia maupun seluruh masyarakat kelompok umur 18-59 tahun, setelah vaksinasi pertama yang harus dilakukan yakni mengikuti observasi 30 menit (ditempat),” ujarnya dalam konferensi pers seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com pada Sabtu (13/3/2021).

Anjuran tersebut disampaikan, lantaran jika masih melakukan aktivitas berat bakal berisiko terhadap penerima vaksin.

Baca Juga:Rentar Berisiko Kematian saat Terpapar, Lansia Masuk Prioritas Vaksinasi

“Bekerja berat tidak dianjurkan, baik lansia maupun kita semua yang sudah divaksin,” ujarnya.

Mencontohkan kasus yang terjadi di Kabupaten Banyumas, Andi mengungkapkan, kemungkinan lansia yang meninggal sehari setelah divaksin karena memiliki komorbit atau penyakit penyerta.

“Atau penyakit-penyakit sebelumnya. Karena itu tetap minum obat rutinnya, tetap control rutinnya,” ujarnya

Sebelumnya diberitkan, lansia di Kabupaten Banyumas meninggal dunia sehari setelah menerima Vaksin Covid-19. Lansia berusia 78 tahun tersebut menerima Vaksin Sinovac kali pertama pada 8 Maret 2021.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, kemungkinan setelah divaksin melakukan aktifitas yang justru melebihi batas normal. Sehingga kemudian terjadi pendarahan dan sempat stroke dan meninggal dunia.

Baca Juga:Warga Diimbau Jangan Dulu Berkunjung ke Mempawah dan Landak

“Kemungkinan karena overconfidence, setelah divaksin melakukan aktivitas melebihi batas normal. Ada pendarahan juga kemungkinan stroke,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banyumas Sadiyanto mengemukakan, ketika divaksin dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat, Warga Kecamatan Wangon itu meninggal dunia sehari setelah divaskin.

“Hari Senin divaksin, di-screening sehat dan memenuhi syarat. Setelah divaksin diobservasi juga sehat, beraktivitas seperti biasa. Info dari keluarga, beraktivitas berat membawa pasir, batu, kemudian lemas dan tidak sadarakan diri. Dibawa ke puskesmas, meninggal,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak