Jelang Ramadan, Pemkot Samarinda Siapkan Strategi Jaga Pasokan Bahan Pokok

Sebelumnya, Pemkot Samarinda berhasil meraih TPID Award, usai tergolong berhasil mengendalikan inflasi.

Sapri Maulana
Kamis, 18 Maret 2021 | 20:52 WIB
Jelang Ramadan, Pemkot Samarinda Siapkan Strategi Jaga Pasokan Bahan Pokok
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso blusukan ke Pasar Segiri, Kota Samarinda, Senin (15/03/2021). [Dok. Diskominfo Samarinda]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah membuat menyiapkan strategi agar ketersediaan bahan pokok saat Ramadan mendatang tidak terganggu.

Sebelumnya, Pemkot Samarinda berhasil meraih TPID Award, usai tergolong berhasil mengendalikan inflasi.

“Allhamdulilah dan selamat karena kerja keras teman-teman semua Kota Samarinda telah mendapatkan TPID Award, akan tetapi penghargaan itu sendiri jangan dijadikan sebagai kepuasan kita, tetapi jadikanlah penghargaan untuk mencari point kekurangan, agar kita dapat melakukan perubahan bekerja menjadi lebih baik lagi,” kata Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi saat memimpin rapat TPID, Kamis (18/3/2021) dilansir dari laman resmi Diskominfo Samarinda.

Rusmadi menjelaskan, inflasi penting tapi tentunya juga harus terus semangat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi menekankan, pentingnya kerja sama dan menjaga komunikasi semua pihak. Mulai dari penyediaan logistik sampai ke konsumen atau masyarakat.

Baca Juga:Wali Kota Samarinda Andi Harun Minta BPKAD Teliti Kepemilikan Aset

Sementara itu, Kepala Direktur Bank Indonesia Tutuk Cahyono, mengatakan inflasi di Kaltim Tahun 2020 tercatat sangat rendah seiring dengan lemahnya permintaan masyarakat dan cukupnya pasokan.

“Namun dengan asumsi penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan di Tahun 2021 dan potensi peningkatan permintaan masyarakat yang lebih tinggi, peningkatan tekanan inflasi Kaltim 2021 pun semakin besar,” kata Tutuk.

TPID nantinya akan mengacu 4K, yakni ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif, untuk pengendalian inflasi.

“Untuk ketersediaan pasokan saya minta tolong dilihat kembali kondisi sekarang seperti apa, kalau ayam saya yakin pasokan Samarinda ada, akan tetapi pasokan yang lain seperti bawang putih dan cabe ini sangat tergantung pada daerah Sulawesi dan Jawa, oleh sebab itu karena kita bulan depan sudah mengijak Ramadhan, saya minta pasokan dari luar daerah ini kita utamakan suatu misal biasanya kita beli 1 ton, kita beli 4 sampai 5 ton agar apabila sewaktu-waktu mengalami perubahan cuaca dan lonjakan harga, kita sudah bisa mengatasinya,’’ pungkas Rusmadi.

Baca Juga:Belum Panen, Harga Cabai Masih Mahal Jelang Ramadan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini