Meski Terjadi Peningkatan, Gubernur Isran Noor Pastikan BOR di Kaltim Masih Rendah

Gubernur Isran Noor menyatakan, BOR di Kaltim masih rendah meski kasus Covid-19 mengalami tren peningkatan.

Chandra Iswinarno
Rabu, 23 Juni 2021 | 11:17 WIB
Meski Terjadi Peningkatan, Gubernur Isran Noor Pastikan BOR di Kaltim Masih Rendah
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor. [Jifran/SuaraKaltim.id]

SuaraKaltim.id - Kasus Covid-19 yang terjadi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukan tren peningkatan. Dari catatan Satgas Penanganan Covid-19 pada Selasa (22/6/2021), jumlah kasus Covid-19 ada 245 orang.

Walau terjadi peningkatan, Gubernur Kaltim Isran Noor mengklaim, jika keterisian tempat tidur di rumah sakit dan ruang isolasi atau bed occupansy ratio (BOR) masih tergolong rendah, yakni 20 persen.

“Jadi BOR kita masih bagus secara nasional bila dibandingkan daerah lain. Di Pulau Jawa termasuk di Jakarta sudah menggunakan koridor-koridor akibat lonjakan kasus Covid-19,” katanya seperti dilansir Antara di Samarinda.

Meski begitu, Isran mengimbau agar penanganan Covid-19, bukan semata tanggung jawab pemerintah. Namun dia mengemukakan, semua stakeholders, swasta maupun masyarakat, untuk bersama-sama melakukan pencegahan.

Baca Juga:BOR Rumah Sakit Tinggi, Layanan Isolasi Mandiri Jadi Pilihan Lain

Diakuinya, Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim dan kabupaten/kota terus berkoordinasi dalam upaya menekan angka penularan virus.

“Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM ) skala mikro, termasuk pelaksanaan protokol kesehatan dengan 5M, tetap memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, kepala daerah untuk bersama-sama dan bersinergi mengajak masyarakat tetap waspada dalam kesiapsiagaan menghadapi pandemi. Hal itu penting karena ancaman penularan dan penyebarannya masih terjadi.

“Semuanya harus tetap waspada, tidak boleh lengah dan lalai, serta tidak boleh menyepelekannya. Tetap utamakan protokol kesehatan,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, peningkatan kasus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Selasa (22/6/2021) terjadi cukup signifikan. Tercatat ada tambahan 245 kasus positif Covid-19 dengan jumlah kasus kematian ada lima warga.

Baca Juga:Kisruh Gedung SMA 10 Samarinda dan Yayasan Melati, Gubernur Kaltim: Sekolahnya Dipindah

Dari catatan Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, ada dua daerah peningkatan kasusnya tinggi, yakni Kota Balikpapan dengan 79 kasus dan Bontang 70 kasus. Sedangkan Kota Samarinda terdapat 24 kasus dan Kabupaten Berau 20 kasus. 

Dilansir dari Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com, disusul Kutai Timur 19 kasus, Kutai Kartanegara 15 kasus, Penajam Paser Utara 12 kasus, dan Kutai Barat 6 kasus. Sedangkan untuk kasus 0 Covid-19, yakni di Kabupaten Mahakam Ulu dan Paser.

Sementara untuk pasien meninggal tercatat sebanyak lima kasus, dengan angka kematian yang banyak pada hari ini terjadi di Kota Balikpapan sebanyak 2 kasus, sedangkan tiga daerah lainnya, yakni Kabupaten Berau, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Bontang masing-masing satu kasus.

Sedangkan untuk pasien yang sembuh paling banyak terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara 33 kasus, Kota Balikpapan 30 kasus, Kabupaten Berau 17 kasus, Kabupaten Kutai Timur 14 kasus, Kota Samarinda 12 kasus, Kabupaten Kutai Barat 11 kasus, Kabupaten Paser dan Kota Bontang masing-masing 2 kasus.

Selain itu, untuk daerah yang tak ada angka kesembuhan, yakni Kabupaten Mahakam Ulu dan Penajam Paser Utara.

Dengan tambahnya kasus Covid-19 yang terjadi pada hari ini. Secara kumulatif, sejak awal Covid-19, kasusnya kini tembus 74.069 kasus dan sejumlah 1.595 pasien menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri.

Untuk pasien yang meninggal dunia total keseluruhan di Kaltim 1.772 kasus dan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 70.702 pasien.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak