Tragedi Nenek Meninggal di dalam Ambulans Depan RSUD AWS, Humas: Kami Tidak Sanggup Lagi

Belum sempat mendapat perawatan, si pasien yang merupakan nenek berusia 80 tahunan akhirnya meninggal dunia di depan RSUD AW Sjahranie Samarinda, Senin (26/7/2011) pagi.

Chandra Iswinarno
Senin, 26 Juli 2021 | 12:34 WIB
Tragedi Nenek Meninggal di dalam Ambulans Depan RSUD AWS, Humas: Kami Tidak Sanggup Lagi
RSUD AW Sjahranie Samarinda. [dok/humasprov kaltim].

SuaraKaltim.id - Kejadian memilukan kembali melanda warga Samarinda yang tengah menjalani isolasi mandiri. Karena kondisi sudah semakin buruk, keluarga pun membawanya ke rumah sakit. Namun sayang, belum sempat mendapat perawatan, si pasien yang merupakan nenek berusia 80 tahunan akhirnya meninggal dunia di depan RSUD AW Sjahranie, Senin (26/7/2011) pagi.

Humas RSUD AW Sjahranie Sisi Arysia Andhina ketika dikonfirmasi, membenarkannya.

Sisi mengakui, kalau mereka bukan tidak mau melakukan perawatan terhadap si pasien. Tapi karena pihaknya sudah tidak mampu lagi melayani semua pasien yang datang.

"Memang benar ada kejadian seperti itu. Kemampuan kami menangani pasien sudah sampai batas maksimal, dampak seperti ini pasti akan terjadi," ujarnya kepada SuaraKaltim.id, Senin (26/7/2021) siang.

Baca Juga:Bikin Nyesek, Seorang Nenek Meninggal di Dalam Ambulans Setelah Ditolak RSUD AW Sjahranie

Diluruskannya kembali, pihak RSUD AWS bukan menolak pasien, tapi karena memang sudah tidak mampu lagi menangani semua pasien yang datang ke IGD rumah sakit.

"Keluarga pasien ini juga sudah menghubungi rumah sakit lain, dan mereka juga mengaku tidak sanggup," tuturnya.

Humas rumah sakit milik pemerintah ini juga mengungkapkan alasan pihaknya tidak dapat melayani pasien, lantaran tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit mereka, lebih dari 250 orang menjalani isolasi mandiri lantaran Covid-19.

Oleh karena terbatasnya SDM di rumah sakit, maka pihak rumah sakit pun tidak mampu lagi menampung pasien yang terus berdatangan.

"Harapan kami memang ada penambahan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah overload pasien ini dan hal ini merupakan wewenang pemerintah daerah," katanya.

Baca Juga:Daftar Lengkap Nomor Ambulans Milik Masjid di Samarinda untuk Pasien Positif Covid-19

Ditambahkannya lagi, meski dilakukan penambahan kapasitas harus bersamaan dengan nakes, mengingat harus meningkatkan SDM juga, di mana saat ini diketahui sudah dicari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini