Pengakuan Pejabat Soal Vaksin Booster, Andi Harun: Hanya Candaan Biar Gak Gugup

Terkait Adanya Percakapan Vaksin Booster Yang Viral, Andi Harun: Itu Hanya Mencairkan Suasana Saja

Denada S Putri
Kamis, 26 Agustus 2021 | 16:38 WIB
Pengakuan Pejabat Soal Vaksin Booster, Andi Harun: Hanya Candaan Biar Gak Gugup
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat ditemui di Kantor DPRD Samarinda. [Suara.com/Apriskian Tauda Parulian]

SuaraKaltim.id - Percakapan kontroversial antara Presiden Jokowi bersama beberapa pejabat daerah di Kaltim soal penerimaan vaksin booster ditanggapi Wali Kota Samarinda Andi Harun.

Seperti yang sudah beredar sebelumnya, obrolan itu bocor saat Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Gubernur Kaltim Isran Noor, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun meninjau vaksin di SMP Negeri 22 Samarinda, Selasa (24/8/2021) lalu.

Dalam percakapan tersebut, terdengar bahwa sejumlah pejabat mengaku sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga, atau vaksin booster.

Ditemui di Kantor DPRD Samarinda usai menghadiri rapat, orang nomor satu di Kota Tepian ini menampik polemik vaksin booster yang ia tunggu dan akan diberikan kepadanya. Alibinya, pembahasan vaksin booster bersama Presiden Jokowi dan Gubernur Isran Noor semata-mata hanya untuk mencairkan suasana.

Baca Juga:Amerika Rencanakan Pemberian Vaksin Booster dengan Jeda 6 Bulan

"Hanya candaan aja itu, saya juga termasuk dicandain sama Pak Presiden (Jokowi). Kata pak Presiden, wah Pak Wali kelihatan seger banget ya, kayaknya udah dapat vaksin booster. Padahal itu cuma untuk mencairkan suasana aja," ungkapnya, Kamis (26/8/2021).

Ia menjelaskan dirinya sudah melakukan vaksin dosis 1 dan 2 dengan menggunakan Sinovac. Namun jikalau ditawarkan vaksin dosis ketiga, atau vaksin booster, dengan menggunakan Moderna, dirinya akan memilih untuk bertanya terlebih dahulu.

Pertanyaan yang akan ia ajukan soal kelarasan vaksin. Mengingat vaksin pertama dan kedua yang ia terima adalah Sinovac.

Presiden Jokowi tinjau kegiatan vaksinasi di SMPN 22 Samarinda. [Biro Pers Sekretariat Presiden]
Presiden Jokowi tinjau kegiatan vaksinasi di SMPN 22 Samarinda. [Biro Pers Sekretariat Presiden]

"Kalau peraturannya kan harus selaras, kalau sinovac harus sinovac, di awal-awal kan gak ada vaksin moderna. Kalaupun saya ditawari untuk ikut vaksin booster dengan moderna, saya akan tanya kiri kanan dulu, apa boleh saya vaksin 1,2 pake sinovac, tapi vaksin 3 pake moderna," jelas Ketua DPD Partai Gerindra.

Kendati demikian, ia menegaskan obrolan pengakuan tersebut hanyalah candaan belaka. Karena dirinya juga merasa gugup baru ketemu dengan Presiden RI.

Baca Juga:Buat Pejabat yang Menerima Vaksin Ketiga, Firdaus Ferdiansyah: Kelompok yang Tak Berhak!

"Kalian aja ketemu wali kota gugup, apalagi saya ketemu dengan Presiden. Jadi cara saya untuk tidak gugup, ya ikut dalam canda-candaan itu," pungkasnya.

Kontributor: Apriskian Tauda Parulian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini