SuaraKaltim.id - Pemkot Samarinda telah memberikan bantuan paket sembako kepada warga terdampak banjir, Senin (30/8/2021) sore tadi. Kabag Kesra Pemkot Samarinda Abdul Jami menerangkan, bantuan sembako senilai Rp 100 ribu tersebut sebanyak 660 paket.
Bantuan itu diserahkan kepada per satu kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di 4 kecamatan yang dinilai terparah. Sebelumnya, pemkot berencana membagikan bantuan kepada 3 kecamatan saja, namum belakangan terjadi penambahan 1 kecamatan yaitu Kecamatan Samarinda Ulu
"Bantuan berisi 5 kilogram beras, 1 liter minyak makan, 1 kilogram gula, dan 1 kaleng susu kental manis," ujarnya dilansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com.
Ia melanjutkan, jumlah bantuan paket yang diberikan pemkot di masing-masing kecamatan berbeda. Pun dengan sasaran penerimanya, telah melalui proses verifikasi dan pendataan sebelumnya oleh tim di lapangan.
Baca Juga:Imbas Banjir di Samarinda, Yayasan Ini Kehilangan 20 Sak Karung Beras Untuk Persediaan
"Untuk di Kecamatan Palaran ada 160 paket, Loa Janan Ilir 200 paket, Sungai Kunjang 200 paket, dan Samarinda Ulu 100 paket. Totalnya ada 660 paket yang diantar sore ini," urainya.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Hambali menjelaskan, bantuan sejatinya berjumlah 750 paket. Namun, jumlah tersebut melebihi dari data yang ada di lapangan. Sehingga, bantuan akan menunggu arahan Wali Kota Samarinda, Andi Harun, untuk sasaran penyalurannya.
"Sementara sisa bantuan dari dari 750 yang sudah tersalurkan 660 sore ini, bantuan akan disalurkan menunggu arahan wali kota. Isi paket bantuan sama saja dengan yang 660 sebelumnya, hanya saja minyak makan berganti dengan mie instan. Tapi nilainya tetap sama," jelasnya.
Dirinya menegaskan, per satu paket bantuan sembako tersebut hanya diberikan kepada satu KK terdampak banjir yang sebelumnya telah didata.
"Kalau per orang ya tidak cukup," imbuhnya.
Baca Juga:BNPB: Kondisi Terkendali Setelah Banjir Bandang di Kabupaten Sigi
Seperti diketahui, hujan yang mengguyur Samarinda pada, Minggu 29 Agustus 2021 sore kemarin, menyebabkan sekitar 6.000 rumah warga kebanjiran. Longsor pun terjadi di beberapa titik wilayah.