Varian Delta Dominasi Tes Sekuensing, Satgas Penanganan Covid-19: Perlu Pendekatan Khusus

Tak hanya itu, selain karena ingin menekan jumlah kasus, kewaspadaan soal paparan virus juga patut dilakukan.

Denada S Putri
Kamis, 02 September 2021 | 20:26 WIB
Varian Delta Dominasi Tes Sekuensing, Satgas Penanganan Covid-19: Perlu Pendekatan Khusus
Ilustrasi virus varian delta [Foto: Antara]

SuaraKaltim.id - Varian delta dari virus Corona berhasil mendominasi hampir seluruh tes sekuensing Covid-19 di Tanah Air. Dikutip dari Suara.com, Satgas Penanganan Covid-19 menuturkan, sejak 2020 hingga 1 September 2021, tes tersebut telah dilakukan kepada 5.790 sampel. Dari jumlah itu, diperoleh hasil sebanyak 2.323 merupakan varian virus yang menjadi perhatian tersebut.

"Jumlah tersebut terdiri dari varian Alpha yaitu 64 kasus, Beta 17 kasus, Delta 2.242 kasus," kata Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 prof. Wiku Adisasmito, Kamis (2/9/2021).

Ia mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada khususnya pada penularan Covid-19 varan delta. Mengingat, jumlah kasus positif selama Agustus kemarin masih lebih tingggi jika dibandingkan dengan gelombang pertama di Januari lalu.

Tak hanya itu, selain karena ingin menekan jumlah kasus, kewaspadaan soal paparan virus juga patut dilakukan. Agar pelaksanaan kegiatan masyarakat kini bisa berjalan dengan aman dan baik.

Baca Juga:Para Ahli: Suntik Vaksin Penuh Mampu Kurangi Risiko Long Covid-19

"Selain itu kita memerlukan pendekatan khusus yang berfokus pada penurunan angka kematian. Kematian yang tinggi disebabkan oleh beberapa hal di antaranya rumah sakit yang penuh, alat-alat yang tidak tersedia di tempat rujukan, tidak adanya tempat isolasi terpusat, adanya tempat isolasi terpusat tapi tidak dimanfaatkan dengan baik, atau bisa karena penanganan warga yang terkena Covid-19 tidak dilakukan dengan segera," paparnya.

Kendati demikian, ia juga menyampaikan kasus aktif selama Agustus memang sudah turun drastis jika dibandingkan dengan Juli. Di akhir Agustus tercatat kasus berjumlah 196.281 atau 4,8 persen. Sedangkan di Juli kasus aktif mencapai lebih dari 500 ribu kasus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini