Para Ahli: Suntik Vaksin Penuh Mampu Kurangi Risiko Long Covid-19

Long Covid-19 merupakan sebuah istilah terkait masalah kesehatan yang mengkhawatirkan. Seperti kabut otak, sendi, dan insomnia.

Denada S Putri
Kamis, 02 September 2021 | 20:05 WIB
Para Ahli: Suntik Vaksin Penuh Mampu Kurangi Risiko Long Covid-19
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Pfizer saat vaksinasi COVID-19 di Mal Cilandak Town Square, Jakarta, Rabu (1/9/2021). ANTARA FOTO/Fauzan

SuaraKaltim.id - Suntik vaksin penuh atau dua kali yang dilakukan orang dewasa mampu mengurangi risiko Long Covid-19 pada diri mereka. Dalam studi tersebut, menunjukkan hampir 50 persen risiko tersebut bisa dialami.

Long Covid-19 merupakan sebuah istilah terkait masalah kesehatan yang mengkhawatirkan. Seperti kabut otak, sendi, dan insomnia.

Dikutip dari Suara.com, Kamis (2/9/2021), pemberian vaksin kepada orang yang mengalami Long Covid-19 masih belum diyakini untuk dilakukan oleh para ahli. Namun, para peneliti di King's College London sudah membuat inovasi dimana risiko virus Corona pada orang yang sudah vaksin Covid-19 penuh akan turun sebanyak 47 persen.

Tak hanya itu, suntikan vaksin Covid-19 yang sudah lengkap mampu mengurangi risiko diri kita dirawat di rumah sakit. Kita juga mampu untuk tidak mengembangkan gejala virus Covid-19 di tubuh kita. Persentasenya hingga 73 persen.

Baca Juga:Angka Kematian Covid-19 Bulan Agustus Lebih Tinggi dari Juli, Ini Jumlahnya

Kemudian, berdasarkan penelitian dari tim Spector dari King's College dan peneliti utama studi Zoe Covid-19, vaksinasi bisa mengurangi kemungkinan orang terinfeksi Covid-19 dengan dua cara.

Pertama, vaksin Covid-19 melindungi orang dengan mengurangi risiko gejala apapun sebesar 8 hingga 10 kali lipat. Kedua, vaksin Covid-19 melindungi orang dengan mengurangi separuh kemungkinan infeksi berubah menjadi Long Covid-19.

"Kami melihat bahwa orang cenderung mengalami infeksi dan gejala virus corona Covid-19 yang lebih ringan setelah vaksinasi lengkap. Jadi, vaksin Covid-19 cukup melindungi diri kita," kata Tim Spector.

Karena itu, para ahli tetap mendorong orang-orang untuk suntik vaksin Covid-19 dua kali secepatnya. Mereka juga telah menganalisis data, dimana lebih dari 2 juta orang untuk mengetahui gejala Covid-19 yang dialaminya dan status vaksinasinya.

Lalu, sebanyak 6.030 orang melaporkan hasil positif Covid-19 setidaknya 14 hari setelah vaksinasi pertama dan sebelum vaksinasi kedua. Sedangkan, 2.370 orang melaporkan hasil positif virus corona Covid-19 setidaknya 7 hari setelah suntikan vaksin kedua.

Baca Juga:Update COVID-19 Jakarta 2 September: Positif 430, Sembuh 837, Meninggal 10

Gejala Covid-19 pada orang yang sudah vaksinasi paling umum, seperti kehilangan indra penciuman, demam, batuk, kelelahan, sakit kepala, dan perasaan seperti ditusuk. Untuk bersin, merupakan gejala Covid-19 paling umum bagi mereka yang suntik vaksin Covid-19 hanya satu dosis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak