SuaraKaltim.id - Belakangan ini, hujan kerap mengguyur Kota Tepian. Beberapa titik jalan pun tampak tergenang air.
Kepala Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Samarinda, Riza Arian Noor menyebutkan seminggu ke depan, masih berpotensi turunnya hujan di Kota Tepian. Warga pun diminta waspada jika banjir kembali datang.
Meski begitu, kondisi cuaca dengan topografi Samarinda cenderung dinamis dan tak menentu. Sehingga pihaknya kerap memberikan informasi perihal kondisi cuaca terkini jika terjadi perubahan, meski curah hujan mengguyur dengan intensitas sedang dan rendah.
Sampai pertengahan September, diprediksi dinamika atmosfer cuaca berpotensi terjadi hujan.
Baca Juga:Nahas, Pria Paruh Baya di Samarinda Tewas Tersengat Listrik saat Perbaiki Atap Rumah
“Sebagian besar wilayah Indonesia akhirnya terjadi hujan,” ungkapnya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis (9/9/2021).
Curah hujan yang terjadi sejak 2 September lalu juga dibarengi dengan kondisi banjir di Kota Samarinda. Bahkan hingga hari ini, hujan terjadi dua kali pada pagi dan sore hari.
“Misalnya di daerah Samarinda Utara dan bagian hulu seperti Pampang, Sungai Siring, dan lainnya. Kemudian kami amati, curah hujan mulai dari 90 hingga 100 milimeter,” bebernya.
Selain hujan, terjadinya pasang di Sungai Mahakam juga menjadi faktor lain terjadinya banjir di Samarinda. Disebutkan olehnya, hal tersebut lazim terjadi pada awal bulan purnama.
“Benar, memang sedang pasang,” tambahnya.
Baca Juga:Konflik Ganti Rugi Lahan Tol Balsam, Pengacara Warga: Tol Untung, Kami Buntung
Walhasil, air meluap sampai ke daratan dan menghampiri tempat tinggal sejumlah masyarakat. Air tak dapat mengalir secara maksimal karena curah hujan saat ini serta air Sungai Mahakam yang mengalami pasang.
“Itu faktor banjir dari segi astronomi. Persoalan banjir memanh masalah yang kompleks. Faktor pengendalian lingkungan juga ada dalam penanganan banjir,” tandasnya mengakhiri.