SuaraKaltim.id - Lajur lambat yang ada di kawasan Simpang 4 Lembuswana rencananya akan dibongkar. Hal itu disampaikan Wali Kota Andi Harun. Ia menyebut, rencana itu berkaitan dengan upaya penanganan banjir di Samarinda yang dilakukan oleh pemkot.
"Salurannya nanti akan terkoneksi langsung dengan Sungai Karang Mumus di Jalan Ruhui Rahayu," katanya, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Senin (13/9/2021).
Sebagaimana diketahui, tiap Ibu Kota Kaltim ini diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Kawasan yang berada di pusat Kota Tepian ini memang tak luput dari genangan banjir.
Walau demikian, orang nomor satu di Samarinda itu mengklaim, jika genangan air di kawasan tersebut, bertahan paling lama, sekira 20 hingga 40 menit.
Baca Juga:Kisah Rosdiah 18 Tahun Tinggal di Jalan Padat Karya, Baru Ini Merasakan Banjir di Rumahnya
Terkait merealisasikan rencananya itu, Pemkot Samarinda membutuhkan anggaran senilai Rp 8 Miliar.
"4 miliar pertama melalui APBD Murni 2021. Nanti akan dilanjutkan lagi dengan anggaran Rp 4 miliar di perubahan APBD 2021," sebutnya.
Banjir yang begitu akrab dengan kehidupan warga Kota Tepian memang butuh penanggulangan yang serius dari pemerintah. Mulai dari pengerukan drainase mampet di puluhan titik banjir, penertiban bangunan yang berdiri di atas daerah aliran sungai (DAS). Hingga rencana pembangunan polder dan pintu air.
"Banjir yang terjadi (penanggulangannya) memang tidak sama seperti parkir liar. Merusak alam itu sangat cepat. Tapi, rekonstruksi alam pasca itu butuh waktu yang lama," pungkasnya mengakhiri.
Baca Juga:Tasikmalaya Selatan Dilanda Banjir dan Longsor Usai Tiga Hari Diguyur Hujan