SuaraKaltim.id - Pemkot Bontang belum punya slot anggaran atau dana untuk memberikan bonus pada atletnya yang kini tengah berlaga di PON XX Papua. Wali Kota Bontang Basri Rase mengaku hingga sekarang belum ada rencana memberikan bonus atlet yang berprestasi di PON.
Katanya, para atlet yang berlaga menjadi tanggungan dari Pemprov Ksltim. Sebab, mereka mewakili provinsi di ajang 4 tahunan ini.
"Belum ada, karena itu ranah Komite Olahraga Nasional Kaltim," ucap Basri disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (5/10/2021).
Di ajang PON XX Papua ini, atlet Kabaddi kategori eksibisi dari Kota Bontang, Sitti Nur Suhada berhasil menyumbangkan 1 emas dan 3 perunggu untuk Kota Taman.
Baca Juga:PON Papua: Abdul Hafiz Gondol Emas Lempar Lembing
Selain Sitti, medali perunggu juga diraih Eka Safitri di cabang olahraga (Cabor) Taekwondo.
"Nantilah kita lihat setelah mereka pulang," terangnya.
Sementara itu, Sekretaris KONI Bontang Umar Gading mengatakan, bonus untuk atlet menjadi kewenangan Provinsi Kaltim. Namun, Pemkot Bontang punya program tali asih untuk memberikan penghargaan kepada atlet.
Bahkan, dirinya pernah mengusulkan terkait kebijakan tali asih kepada Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Bontang.
"Itu tergantung dari pemkot apakah akan mengusulkan apa tidak," terangnya.
Baca Juga:Borong 4 Emas Selam Kolam, Ini Peringkat Jatim di Klasemen Perolehan Medali PON XX Papua
KONI Bontang, sambung Umar, tidak punya anggaran untuk memberikan bonus kepada atlit yang menorehkan prestasi.
"Tidak ada kami anggaranya," ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Bambang Cipto Mulyono, mengaku belum ada anggaran untuk atlet yang berlaga di PON XX Papua.
"Tidak ada anggaranya," kata Bambang melalui pesan singkat.