SuaraKaltim.id - Pemisahan fungsi Telkomsel dan perusahaan induknya Telkom dilakukan. Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, hal itu merupakan salah satu strategi Indonesia untuk mendukung percepatan digitalisasi dalam negeri.
Nantinya, kata Erick, Telkom akan lebih menyasar pada b-to-b atau business to business, sementara Telkomsel akan menjadi agregator B-to-C atau business to commerce.
"Jadi Telkom itu b-to-b, apakah dengan sektor pendidikan, apakah dengan rumah sakit, dengan infrastruktur yang dibangun baik itu data center, fiber optic, atau cloud," ujarnya dikutip dari Suara.com, Minggu (24/10/2021).
Selain itu, Telkomsel nantinya juga berfungsi sebagai agregator guna mendorong jumlah produksi dari Indonesia.
Baca Juga:Erick Thohir: Kerja Sama MES dengan BUMN Bukan Jeruk Makan Jeruk
"Supaya kita tidak selalu terjebak impor, mulai sapinya impor, gulanya impor, nanti kehidupan sehari-hari kita impor," kata menteri BUMN.
Ia berharap, Telkomsel segera menyerahkan aset-aset yang berhubungan dengan dunia b-to-b kepada Telkom, seperti tower-tower telekomunikasi.
"Telkomsel harus menyerahkan kembali semua tower-tower-nya ke Telkom karena ini bagian dari strategi besar," pungkasnya.