SuaraKaltim.id - Polsek Balikpapan Barat akan mempelajari rekaman video terkait kebakaran yang terjadi di tiga RT. Yakni RT 44, 45 dan 47 di Kelurahan Baru Ilir.
Kapolsek Balikpapan Barat, Kompol Totok Eko Darminto mengatakan, memiliki rekaman kebakaran yang menyebabkan lebih dari 40 rumah terbakar dan 300 lebih kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
“Tadi anggota Babinkabtimas saya ada di bawah, (lokasi). Videonya ada. Dari situ akan kita lihat dari mana asal api,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Rabu (15/12/2021).
Pihaknya juga belum mengetahui apakah api tersebut berasal dari rumah kosong yang ditinggal penghuninya. Pihaknya akan melakukan pemeriksaan mendetail terkait hal tersebut.
Baca Juga:Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun di Balikpapan Bisa ke Puskesmas, Catat Jadwalnya!
“Sementara kita memang belum cek. Nanti kita juga akan cek,” ungkapnya.
Pihaknya juga akan menggelar olah TKP untuk mengetahui penyebab awal kebakaran besar itu terjadi.
“Nanti setelah padam baru lakukan olah TKJP, penyebabnya awal,” tandasnya.
Sebelumnya, salah satu korban bernama Aris menceritakan, ketika peristiwa itu terjadi dirinya bersama sang istri baru pulang dari pasar. Keduanya berprofesi sebagai seorang pedagang. Hanya ada anak-anak keduanya saat kebakaran itu berlangsung.
“Anak saya laki-laki yang lagi tiduran langsung saya suruh keluar. Saya datang api sudah gede,” ucapnya seorang pedagang pasar Pandan Sari, yang menyaksikan beberapa kendaraan roda dua terbakar dan tidak bisa diselamatkan.
Baca Juga:Uji Coba Kehadiran Penonton di 8 Besar Liga 2: Tak Penuhi Syarat, Banyak yang Gagal Masuk
Ia mengaku tak ada barang-barang di dalam rumah yang dapat diselamatkan. Hanya ada kendaraan roda dua saja. Sedangkan milik tetangganya ikut hangus terbakar.
“Nggak tahu penyebab api, tapi kayaknya dari rumah kosong api itu. Mungkin korsleting. Jam (kebakarannya) nggak perhatikan,” ujarnya.
Hingga pukul 13.30 Wita petugas kebakaran dan relawan, dibantu warga, serta tim pemadaman PHM berjibaku memadamkan api. Akses jalan yang sempit, padatnya pemukiman membuat penanganan cukup sulit ditambah angin yang cukup kencang.
”Titik awal api ada di RT 47 karena angin menyebar ke RT 44, 45. Jadi 3 RT yang informasi yang akurat tapi ngak tau nih kan lagi proses pemadaman,” jelas Lurah Baru Ilir Munir Achmad di lokasi kejadian.
Pihaknya sudah berkomunikasi dengan Muspika. Termasuk Pertamina, agar bisa memberikan lokasi penampungan dan posko di asrama Patra Pertamina.