Penyakit ini bisa membuat penderitanya mudah lelah, lemas dan sesak napas karena asupan oksigen dalam tubuh tidak tercukupi. Untuk mencegah anemia defisiensi besi, konsumsi makanan dengan vitamin C yang mampu memaksimalkan serapan zat besi seperti lemon sangat disarankan.
4. Hidrasi Tubuh
Beberapa hasil penelitian menyebutkan manusia membutuhkan nutrisi gula, kalori dan vitamin lainnya dari makanan dan minuman. Menurut Food and Nutrition Board di dalam laman Healthline, perempuan minimal harus memenuhi 91 ons per hari dan pria 125 ons per hari.
Air merupakan minuman terbaik untuk menghidrasi tubuh. Namun beberapa orang ada yang tidak menyukai rasa air alami. Menambahkan perasan lemon di minuman bisa membantu untuk meningkatkan rasanya sehingga minum lebih banyak.
Baca Juga:Vaksin Covid-19 Aman dan dapat Melindungi Penderita Kanker dari Infeksi Parah
5. Mencegah Batu Ginjal
Lemon tak hanya kaya kandungan vitamin C, tapi juga asam sitrat yang diyakini dapat mencegah batu ginjal. Ini karena kandungan asam sitrat dalam lemon mampu meningkatkan volume dan nilai pH urine.
Tak hanya itu, lemon dipercaya dapat memecah batu ginjal menjadi lebih kecil sehingga mudah dikeluarkan bersama urine. Konsumsi air lemon secara rutin juga bisa mencegah dehidrasi yang menjadi penyebab umum terbentuknya batu ginjal. Meski demikian, efektivitas dan tingkat keamanan konsumsi lemon untuk mencegah pembentukan batu ginjal masih perlu diteliti lebih lanjut.
6. Memelihara Kesehatan Jantung
Kandungan vitamin C pada buah lemon juga bermanfaat untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Hal ini karena adanya senyawa di dalam lemon, yaitu hesperidin dan diosmin yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Perlu diketahui, kolesterol tinggi dapat menjadi pemicu penyakit jantung.
Baca Juga:Peneliti Mengembangkan Teknologi Vaksin Covid-19 yang Tidak Memerlukan Penyimpanan Dingin
7. Menyegarkan Napas