Wisata Susur Sungai Mahakam Akhirnya Dilirik, Pembanguan Dermaga Mulai Digenjot, Tapi...

"Saya terima kasih ada rencana pembangunan dermaga pariwisata dari Pemprov Kaltim. Tapi saya minta komperhensif."

Denada S Putri
Kamis, 23 Desember 2021 | 21:36 WIB
Wisata Susur Sungai Mahakam Akhirnya Dilirik, Pembanguan Dermaga Mulai Digenjot, Tapi...
Suasana di Dermaga Bongkar Muat di depan Masjid Raya Darussalam, Jalan Abdullah Marisie, Kelurahan Bugis yang rencananya akan diubah menjadi Dermaga Wisata oleh Pemprov Kaltim. [Presisi.co]

Sementara itu, disinggung pedagang kaki lima (PKL) yang berada di tepi Sungai Mahakam tersebut, Ia menyatakan akan memberikan ruang alternatif lainnya. Sebab, tanah tersebut notabene-nya masih milik Pemkot Samarinda.

"Akan tetap di akomodir. Kemudian terkait wacana ini, jika anggaran sudah ada, pemprov bisa membangunnya sendiri atau menyerahkan pembangunannya ke pemkot. Sedangkan fisiknya akan dimulai pada 2023," imbuhnya.

Ia menegaskan, bahwa penataan Tepian Mahakam Akan berlangsung hingga 2024 mendatang. Sebabnya, beragam suntikan dana terus digali oleh Pemkot Samarinda.

"Kita juga bisa sinkronkan pembuatan dermaga dengan KPBU. Artinya, mana saja sumber yang bisa kita dapatkan," tuturnya.

Baca Juga:Terseok-seok Karena Pandemi, Wisata MLG Samarinda 'Diusik' Soal Pajak oleh Pemkot

Dongkrak Angka Wisatawan dari Jelajah Sungai Mahakam

Terpisah, Kabid Pengembangan Destinasi dan Usaha Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Samarinda, Agnes Gering Belawing mengungkapkan, pembangunan dermaga wisata berpotensi meningkatkan destinasi wisata jelajah dan susur Sungai Mahakam.

"Dengan adanya wacana ini, kami harapkan ke depannya mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang ke Samarinda. Ini masih dikaji," bebernya.

Ia melanjutkan, yang perlu diperhatikan dari wacana pembangunan dermaga wisata di depan Masjid Raya Darussalam adalah potensi memperparah kemacetan yang ada. Jangan sampai, kata dia, dengan dibangunnya dermaga malah akan menambah kemacetan di Kota Tepian.

Sementara itu, Agnes menjelaskan bahwa dermaga wisata sudah pasti berbeda dengan dermaga pelabuhan saat ini. Menurutnya, dermaga wisata harus mengakomodir amenitas, aksesibilitas, dan atraksinya.

Baca Juga:Wacana Pembangunan Skytrain di Samarinda Disebut Proyek Jenius oleh Pengamat, Buktinya?

"Itu harus tercakup semuanya. Amenitas itu semisal toilet harus bertaraf internasional. Ada kriteria sendiri. Lalu ada kulinernya seperti kafe, penjualan souvenir, dan lainnya," lanjut Agnes.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini