SuaraKaltim.id - Produksi beras petani Penajam Paser Utara (PPU) sepanjang 2021 mencapai 37.361 ton. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat PPU pada 2022 ini.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU, Surito Widarie. Katanya, angka tersebut lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat PPU yang mana per tahunnya diperkirakan sebesar 15.791 ton, atau 1.300 ton per bulan.
“Ketersediaan beras kami selama setahun ke depan masih aman. Dengan 185 ribu jiwa, kebutuhan pangan PPU hanya di kisaran 15 ribu ton setahun,” jelasnya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa (11/1/2022).
Dengan total produksi beras pada 2021 sejumlah 37.361 ton, maka terdapat surplus sebanyak 21.570 ton. Hal itu terakumulasi dari dua kali masa tanam dalam setahun.
Baca Juga:Desain Istana Negara di Kaltim Sudah Ada, Pembangunan Tunggu Instruksi 'Pakde'
Hasil produksi beras petani PPU selain untuk konsumsi sendiri, juga dikirim untuk memenuhi kebutuhan pangan wilayah sekitar di Kalimantan Timur (Kaltim) hingga Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Utara (Kaltara).
“Beras PPU juga dikonsumsi oleh masyarakat luar PPU. Karena kualitas beras lokal juga tidak kalah dari beras asal Sulawesi atau Jawa,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, PPU merupakan salah satu wilayah lumbung padi Kaltim. Terutama Kecamatan Babulu yang memiliki lahan pertanian paling luas dibandingkan tiga kecamatan lain.
Petani di Babulu masih mengandalkan irigasi tadah hujan. Bendung Telake yang masih dalam proses pengerjaan digadang-gadang akan mampu membantu sistem irigasi petani, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi.
“Jika bendung selesai, maka dipastikan hasil produksi petani akan semakin meningkat. Karena sumber airnya sudah tidak sulit,” tutupnya.
Baca Juga:PPU Waspada Covid-19 Varian Omicron, Antisipasi Dilakukan RSUD Ratu Aji Putri Botung