Kepala DLH Samarinda Nurrahmani Menyebut Pemeliharaan Tanaman di Sempadan SKM Diserahkan ke TNI-Polri

"Disepakati bahwa untuk pemeliharaannya..."

Denada S Putri
Senin, 31 Januari 2022 | 23:08 WIB
Kepala DLH Samarinda Nurrahmani Menyebut Pemeliharaan Tanaman di Sempadan SKM Diserahkan ke TNI-Polri
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda Nurrahmani. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Sejak Sabtu (19/1/2022) kemarin, pemeliharaan tanaman yang sudah ditanam di sempadan Sungai Karang Mumus (SKM) diserahkan kepada TNI dan Polri. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Nurrahmani.

Perihal tersebut, katanya sudah berdasarkan keputusan dari rapat dengan berbagai pihak yang sudah dia lakukan. Khususnya soal penghijauan di sempadan SKM.

"Disepakati bahwa untuk pemeliharaannya diserahkan ke TNI dan Polri, dibantu pecinta lingkungan," ujar wanita yang kerap disapa Yama tersebut, melansir dari ANTARA, Senin (31/1/2022).

Sehari sebelumnya, saat giat seremonial penanaman bibit pohon dengan tema "Aksi Penghijauan Sempadan Sungai Karang Mumus" di sisi Kampus Universitas Mulawarman, dia mengatakan, perawatan tanaman akan dilakukan secara berkala dengan jadwal yang diatur kemudian.

Baca Juga:Dampak Kebocoran Pipa Transportasi CPO PT EUP, Agus Sutomo Minta Dinas Terkait Berikan Sanksi

Saat acara seremonial kemarin, bibit pohon yang disiapkan sebanyak 500 bibit yang sudah dimasukkan ke polibag, sedangkan yang berhasil ditanam kemarin hanya ada 111 bibit pohon, sehingga sisanya akan ditanam di kesempatan berikutnya.

"Total bibit pohon yang akan kami tanam mencapai 5.000 polibag. Sedangkan yang sudah siap tanam sekarang ada 500 polibag. Sedangkan yang total 5.000 polibag akan ditanam pada delapan titik yang semuanya berada di sempadan SKM," jelasnya.

Dari delapan titik tersebut, penanaman pertama yang dilakukan kemarin merupakan titik terpanjang kedua dengan panjang sekitar 1 km, sedangkan titik terpanjang pertama panjangnya sekitar 1,4 km di sempadan SKM.

Penanaman hari pertama dalam seremonial kemarin tidak bisa dilakukan sekaligus karena kondisi lahan sempadan yang tidak mudah dijangkau, yakni harus naik turun kawasan tepi sungai, sehingga perlu waktu khusus di luar acara seremonial.

"Sebanyak 5.000 bibit yang ditanam di delapan titik mendatang, penanamannya tentu terus berlanjut di sepanjang tahun ini, terutama ketika bertepatan dengan hari peringatan terkait lingkungan, namun tidak perlu pakai seremonial seperti hari pertama penanaman,” katanya.

Baca Juga:Heboh! Penemuan Replika Makam Edy Mulyadi di Jalanan Samarinda, Ini 3 Faktanya

Hari peringatan terkait lingkungan tersebut antara lain hari lahan basah, hari peduli sampah, hari hutan, hari air, hari bumi, hari penanaman pohon, hari lingkungan hidup, hari emisi nol, hari habitat, dan hari pohon.

"Bibit pohon yang kami tanam adalah spesies lokal dan tetap kuat meski sungai pasang, seperti pohon bungur, singkuang, ulin, dan rambai padi. Kontur sempadan SKM memang tidak semua rata, jadi penanamannya harus perlahan dan harus dipikirkan pula merawatnya," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini