SuaraKaltim.id - Kabar terbaru soal pembanguan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kaltim memang selalu menarik untuk diikuti. Terbaru, pembahasan terkait pengerjaan Bendungan Lawe-lawe kembali disorot. Lalu, dukungan dari masyarakat adat kembali diberikan oleh Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar Kaltim, di PPU, Syarifuddin HR.
Menanggapi itu, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan nasib Kota Batavia saat IKN pindah di Bumi Mulawarman. Ia mengaku, masyarakat Jakarta tak perlu mengkhawatirkan hal tersebut. Berikut, rangkuman kabar terbaru soal IKN di Benua Etam:
1. Pengerjaan Sudah 85 Persen, Pembangunan Bendungan Lawe-lawe Terhenti, Padahal Buat Penunjang IKN: Harus Didiskusikan
Pembangunan lanjutan Bendungan Lawe-lawe di Penajam Paser Utara (PPU) disebut membutuhkan dana lebih kurang Rp 120 miliar. Hal itu disampaikan Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten, Nicko Herlambang.
Ia mengatakan, proyek tersebut sudah separuh jalan. Untuk bisa mempereoleh bantuan anggaran pembangunan lanjutan dari Pemerintah Pusat pun dirasa sulit.
2. Soal IKN, Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar Kaltim, di PPU, Syarifuddin HR Minta Ini ke Pemerintah
Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Timur (Kaltim), di Penajam Paser Utara (PPU), meminta pemerintah pusat memperhatikan peningkatan sumber daya manusia (SDM) lokal. Hal itu tentu karena pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Bumi Mulawarman
Menurut Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar Kaltim, di PPU, Syarifuddin HR hal itu sangat penting. Mengingat persaingan pasti akan terjadi kala IKN Nusantara sudah benar-benar rampung.
Baca Juga:Eks Menteri Era SBY Sindir Jokowi soal IKN: Patut Disebut Egois Tidak Pro Rakyat
3. Frontal! Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Buka Suara Soal Nasib Batavia Saat IKN Pindah ke Kaltim
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pindahnya ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim) bakal memberi dampak positif terhadap persoalan klasik di Jakarta.
Ia yakin masalah klasik di Jakarta seperti macet dan banjir bisa selesai seiring pindahnya pusat pemerintahan ke Bumi Mulawarman. Dengan begitu, Jakarta bakal menjelma menjadi lebih baik lagi.
4. Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo Diduga Berang Karena Mega Proyek IKN, Kenapa?
Hashim Djojohadikusumo diduga merasa berang. Lantaran namanya diduga lagi dituding terlibat dalam mega proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Bumi Mulawarman.
Dirinya, yang kebetulan adalah adik dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu mengaku kecewa atas pelebelan tersebut. Bahkan dikabarkan, dirinya juga dianggap sebagai bagian dari oligarki lantaran dirinya terlibat dalam pemindahan IKN.
5. Pemindahan IKN ke Kaltim Ternyata Punya Maksud dan Tujuan, Ajang 'Pamer' Jokowi di Kancah Global Kah?
Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) ternyata memiliki maksud dan tujuan. Hal itu bahkan diungkapkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia menyatakan, program pembangunan IKN Nusantara di Bumi Mulawarman bakal jadi bagian penting dari transformasi Bumi Pertiwi.
6. IKN Datang, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Tunjuk Borneo Bay Balikpapan Sebagai Kantor dan Tempat Tinggal?
Secara bertahap sejumlah kantor kementerian dan para menteri Indonesia, mulai bertempat tinggal di Kota Balikpapan. Hal ini tentunya, menjadi bagian persiapan rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar).
Hal tersebut dibenarkan GM Plaza Balikpapan, Aries Adriyanto. Ia mengatakan, jika beberapa properti di Borneo Bay sudah disiapkan untuk tempat tinggal Menteri dan menjadi lokasi perkantoran.
7. Sembari Menunduk di HUT Kota Balikpapan ke 125 Tahun, Rahmad Mas'ud Sampaikan Ini Terkait IKN, Hal Sedih?
Dalam pelaksanaan rapat paripurna HUT Ke-125 Kota Balikpapan yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan pada Rabu (9/2/2022). Sejumlah masukan dan usulan disampaikan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.
Beberapa yang disampaikan orang nomor satu di Balikpapan itu khususnya soal menyambut Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar) nanti.