Anggaran Pembangunan Replika Istana Kesultanan Kutai di Guntung Membengkak, Dari Rp 3 Miliar Jadi Rp 25,5 Miliar

"Sebentar lagi dimasukkan (ke ULP), diusahakan Maret ini sudah lelang," katanya.

Denada S Putri
Selasa, 22 Maret 2022 | 20:16 WIB
Anggaran Pembangunan Replika Istana Kesultanan Kutai di Guntung Membengkak, Dari Rp 3 Miliar Jadi Rp 25,5 Miliar
Prosesi Besawai atau berkomunikasi dengan roh leluhu yang dilakoni tetua adat Kutai di Guntung. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Biaya pembangunan replika Istana Kesultanan Kutai di Kelurahan Guntung, Bontang Utara membengkak. Pemerintah menaksir biaya pengerjaan istana replika ini menjadi Rp 25,5 miliar padahal sebelumnya hanya berkisar Rp 3 miliar. Alias mengalami peningkatan 7 kali lipat. 

Rencana untuk mewujudkan keinginan Wali Kota Bontang Basri Rase itu pun dinilai potensi untuk menjadikan bangunan ini sebagai objek wisata baru. Lokasi penempatan pembangunan di wilayah tersebut dibilang sesuai dengan peradaban masyarakat Kutai yang sudah ada di sana.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Bambang Cipto Mulyono mengatakan sekarang proses saat ini usulan itu sudah masuk tahap pematangan dokumen sebelum diajukan ke Unit Lelang Pengadaan (ULP) untuk lelang fisik.

"Sebentar lagi dimasukkan (ke ULP), diusahakan Maret ini sudah lelang," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga:Niat Untung Jadi Buntung, Pria Bontang Rugi Hingga Miliaran Rupiah Terjebak Tawaran Investasi Batu Bara

Meski, ketersediaan anggaran masih sangat terbatas. Bambang pun berencana akan melakukan skema dengan tahapan awal. Diketahui anggaran yang tersedia baru ada sejumlah Rp 3,5 miliar.

"Dengan anggaran yang ada, hanya untuk pembuatan jalan dan pondasi awal replika. Itu pun belum seluruhnya (pondasi)," ujarnya.

Selain sumber pembiayaan menggunakan APBD Kota Bontang. Disdikbud juga akan meminta anggaran dari perusahaan yang bernaung di Kota Bontang.

Diharapkan dengan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) bisa memberikan sumbangsih untuk mewujudkan pembangunan replika Kerajaan Kutai.

"Kalau pemerintah sendiri yang bangunnya jelas enggak kuat. Jadi nanti pemerintah bagian apa dan perusahaan bagian apa," tutupnya.

Baca Juga:Rektor Untru Bilher Hutahean Angkat Bicara Soal Tunggakan Pembayaran Tenaga Pendidik Senilai Rp 600 Juta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini