SuaraKaltim.id - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR dan Pera) Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menyebutkan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara sebagian besar menggunakan material batu. Batu tersebut sebutnya akan berasal dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Hal itu ia sampaikan belum lama ini. Ia bahkan memuji kualitas batu dari kota yang berdiri sejak 27 September 1978 itu.
"Kualitas batu Palu sangat bagus dan terjamin," kata pria yang akrab disapa Nanda tersebut, menyadur dari ANTARA, Senin (18/4/2022).
Ia menjelaskan, selama ini semua kegiatan proyek pembangunan di Kaltim secara umum memang mendatangkan batu yang berasal dari provinsi tetangga Benua Etam, Sulteng.
Baca Juga:Charta Politika Sebut Nama Isran Noor Masih Menjadi Pilihan Tertinggi di Simulasi Pilkada Kaltim
Hal tersebut sekaligus menjawab pertanyaan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono soal bagaimana kesiapan Kaltim dalam membangun infrastruktur di IKN Nusantara.
"Kecuali untuk pembangunan di daerah pelosok menggunakan batu lokal karena mungkin akses ke sananya masih susah," jelasnya.
Ia menuturkan, penggunaan batu sangat diperlukan dalam pembangunan IKN. Karena nantinya akan dibangun gedung-gedung pemerintahan.
Belum lagi katanya, fasilitas lain seperti jalan, jembatan, bendungan, rumah sakit hingga perguruan tinggi. Pasti membutuhkan jumlah batu yang tidak sedikit.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim telah bekerja sama dengan Pemprov Sulteng terkait pembangunan daerah melalui MoU yang dilaksanakan di ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim saat Gubernur Sulteng Rusdy Mastura berkunjung ke Kaltim pada 9 September 2021 lalu.
Baca Juga:Pakar Nilai Isu Penundaan Pemilu Ada Kaitannya dengan Pembangunan IKN Nusantara
Menurut Gubernur Kaltim Isran Noor, IKN dibangun bukan untuk kepentingan Kaltim saja. Namun, juga berdampak bagi provinsi di sekitar Kaltim. Sehingga pembangunan IKN turut menjadi persoalan dan tantangan bagi Sulteng.
“Jadi Provinsi Sulteng juga mempersiapkan kebutuhan logistik untuk ketahanan pangan di Kaltim, khususnya IKN,” tandas orang nomor satu di Kaltim itu.