Aksi Damai Aliansi Masyarakat Kaltim di Kantor PT Bayan Resources: Mereka Ambil Kekayaan di Kaltim

"...tapi tidak memberdayagunakan warga Kaltim."

Denada S Putri
Kamis, 19 Mei 2022 | 13:05 WIB
Aksi Damai Aliansi Masyarakat Kaltim di Kantor PT Bayan Resources: Mereka Ambil Kekayaan di Kaltim
Aliansi Masyarakat Kaltim melaksanakan aksi damai di Kantor PT Bayan Resources. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Dalam menyikapi polemik yang berkembang belakangan ini, terkait dengan dana CSR PT Bayan Resources yang disinyalir mengalir ke perguruan tinggi di pulau Jawa, sejumlah organisasi daerah yang mengatasnamakan diri mereka Aliansi Masyarakat Kaltim melaksanakan aksi damai di Kantor PT Bayan Resources yang berada di Balikpapan, Rabu (18/5/2022) kemarin.

Dalam aksi tersebut, beberapa penyampaian disampaikan para orator. Mulai dari dana CSR yang diberikan PT Bayan Resources untuk Kaltim senilai Rp 167 miliar, berbeda jauh dengan yang diberikan kepada tiga perguruan tinggi di pulau Jawa di mana mencapai Rp 200 miliar.

“Mereka PT Bayan Resources mengambil kekayaan di Kaltim, tapi tidak memberdayagunakan warga Kaltim,” aku Zulkifli perwakilan Aliansi Masyarakat Kaltim, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Kamis (19/5/2022).

Ia menyebut, selama ini banyak generasi muda Kaltim yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, lantaran terkendala biaya. Hal itu makin membuat mereka kecewa karena PT Bayan Resources justru memberikan alokasi dana CSR lebih banyak ke universitas ternama di Jawa.

Baca Juga:Gubernur Kaltim Isran Noor Singgung Soal Dana CSR Perusahaan: Fokus Pembangunan Rumah Layak Huni

“Sementara kampus berlebel di Kaltim ada 76 perguran tinggi, yang harusnya bidsa dapat sentuhan dari PT Bayan Resources,” ujarnya.

Sehingga tidak menutup kemungkinan, di saat pihak PT Bayan Resources memberikn alokasi dana CSR, ada keuntungan yang juga ingin didapat melalui jasa sumber daya manusia (SDM) yang kelulusannya dipekerjakan di PT Bayan Resources.

“Jangan sampai hal tersebut malah memutus mata rantai SDM lokal,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini