SuaraKaltim.id - Adanya lonjakan kasus Covid-19 di wilayah Jawa-Bali dalam beberapa hari terakhir ini, membuat Kota Balikpapan was-was. Pasalnya diperkirakan Kota Minyak akan mengalami peningkatan kasus dalam 2 pekan ke depan.
Tren kenaikan kasus kali ini, terjadi seiring dengan temuan subvarian baru Covid-19. Yaitu, varian BA4 dan BA5, yang merupakan turunan dari varian Omicron.
“Berdasarkan gelombang 1, 2 dan 3, jika di Jawa-Bali kasus meningkat maka 2 atau 3 minggu ke depan akan terjadi peningkatan juga biasanya di wilayah Kota Balikpapan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarti, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (14/6/2022).
Dia menerangkan, sesuai arahan dari Menteri Kesehatan (Menkes), semua daerah diminta untuk meningkatkan kembali kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca Juga:Pos Pengawas Kendaraat Berat Dibubarkan Pemkot, Dishub Balikpapan Klaim Sosialisasi Tepat Sasaran
“Balikpapan memang belum terjadi peningkatan, dan untuk saat ini kita juga masih berada di level 1 untuk PPKM namun tetap harus dilakukan peningkatan kewaspadaan sesuai dengan arahan dari Wali Kota Balikpapan dari rapat tadi pagi,” ujarnya.
Hal ini karena posisi Kota Balikpapan yang menjadi pintu gerbang bagi wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim). Sehingga mobilitas masyarakat itu cukup tinggi.
“Kita saat ini sedang berupaya mencegah hal tersebut, dengan menginfokan kepada masyarakat seluas-luasnya agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Dengan selalu menggunakan masker,” terangnya.
Dia menambahkan, kasus yang terjadi di Bali sebagian besar adalah kasus yang ditemukan tanpa gejala dan sebagian dari pasien tersebut sudah divaksin.
“Kita terus berupaya membuka akses pelaksanaan vaksin booster di masyarakat, dan saat ini cakupan vaksinasi booster di Kota Balikpapan sudah mencapai 36 persen,” tutupnya.
Baca Juga:Simak Jadwal PPDB Jenjang TK, SD, dan SMP di Balikpapan Beserta Kriterianya