Hiasan Mandau jadi Buah Tangan Wisatawan, Uniknya Gelang Simpai Khas Dayak Meratus

Gelang Simpai ini banyak dibuat oleh orang-orang suku pedalaman Dayak Meratus.

Denada S Putri
Senin, 15 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Hiasan Mandau jadi Buah Tangan Wisatawan, Uniknya Gelang Simpai Khas Dayak Meratus
Proses pembuatan gelang Simpai yang dilakukan Ibnu. [KanalKalimantan.com]

SuaraKaltim.id - Gelang Simpai adalah anyaman khas suku Dayak di Pegunungan Meratus. Gelang tersebut terbuat dari tumbuhan serat pakis atau Alang Am yang hanya ditemukan di lereng pegunungan.

Gelang Simpai ini konon hanya orang-orang tertentu saja yang bisa membuatnya, dan bukan sembarang orang bisa membuat gelang Simpai tersebut.

Gelang Simpai ini banyak dibuat oleh orang-orang suku pedalaman Dayak Meratus. Salah satunya di Loksado Kabupaten HSS. Seorang pemuda yang mahir membuat gelang Simpai ini bernama Ibnu Ibrahim dari Loksado, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ditemui KanalKalimantan.com--Jaringan Suara.com, di Festival Budaya Pasar Terapung pada Minggu (14/8/2022) kemarin, dirinya bersama satu temanya memperjualbelikan gelang Simpai khas pegunungan Meratus ini.

Baca Juga:Viral Video Puluhan Bule Naik Truk Terbuka Diduga di Bali, Disorot Warganet

Ia mengatakan, dalam pembuatan gelang Simpai ini menggunakan bahan yang terdapat di lereng pegunungan Meratus. Katanya juga, bahan tersebut dapat dijadikan berbagai macam jenis anyaman. Seperti gelang, cincin, dan gantungan kunci

“Kami ada dua bahan, ada Lang Am (serat pakis) dan Paikat (rotan), dibuat menjadi gelang, cincin atau biasanya bisa dibuat gantungan kunci juga,” ucapnya, dikutip Senin (15/8/2022).

Untuk harga kerajinan Simpainya sendiri, ia mengatakan bervariasi. Hal itu tergantung pada motif dan ukurannya.

“Untuk harganya sendiri bervariasi, tergantung motif ada dari Rp 30 ribu hingga Rp 80 ribu, kalau cincin Rp 10 ribu saja” katanya.

Saat melakukan penjualan, ia biasanya menunggu panggilan dari dinas jika ada acara-acara tertentu. Ia juga memasarkan produknya melalui media sosial (Medsos) Instagram. Yaitu @simpaitanuhi.

Baca Juga:Aksi Jambret Resahkan Wisatawan di Kuta dan Legian Bali, Polisi Ancam Tembak

Uniknya, proses pembuatan gelang Simpai ini dianyam secara langsung di tangan pembeli. Tujuannya, agar ukurannya bisa pas dengan tangan.

"Terkecuali cincin dianyam secara terpisah," tuturnya.

Untuk diketahui, dulunya gelang Simpai sendiri digunakan sebagai hiasan parang Mandau milik suku Dayak pedalaman. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, gelang Simpai dijadikan aksesoris seperti gelang, cincin, gantungan kunci, dan lain sebagainya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini