Benua Etam Terpilih Jadi Tuan Rumah TKTB Se-Indonesia: Pertukaran Budaya akan Terjadi Secara Masif

Dia juga menyoroti ancaman tergerusnya budaya asli Kaltim.

Denada S Putri
Rabu, 21 September 2022 | 08:00 WIB
Benua Etam Terpilih Jadi Tuan Rumah TKTB Se-Indonesia: Pertukaran Budaya akan Terjadi Secara Masif
Temu Karya Taman Budaya di Kaltim. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Benua Etam terpilih jadi tuan rumah Temu Karya Taman Budaya (TKTB) se-Indonesia di tahun ini. Agenda tahunan bertajuk Berkreasi Pulihkan Ekonomi Negeri, Jiwa dan Raga Spirit Nusantaraku ini digelar pada 19-23 September 2022.

Pada pembukaan, acara tersebut dihadiri oleh perwakilan 32 provinsi dengan 18 spot pameran dan 51 karya. Turut hadir dalam acara TKTB, Hetifah Sjaifudian yang merupakan anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kaltim.

“Apresiasi kepada para pihak penyelenggara, utamanya Pemprov Kaltim yang telah memastikan kelancaran dan kemeriahan acara. Penyelenggaraan dan tema tahun ini menjadi spesial, mengingat tahun lalu acara diadakan secara online dan dampak Covid-19 pada sektor seni dan kebudayaan kita,” ujarnya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (21/9/2022).

Lebih lanjut, dia juga memaknai lebih jauh pelaksanaan TKTB di Kaltim. Dia mengatakan, penunjukkan Kaltim sebagai tuan rumah TKTB juga bermakna lebih luas.

Baca Juga:Wagub Kaltim Hadi Mulyadi Minta Disdikbud Ajarkan Seni Berpantun ke Siswa: Budaya Bangsa

"Mengingat Kaltim telah ditunjuk sebagai IKN Indonesia. Diprediksi bahwa 1,9 juta orang akan menjadi warga IKN pada 2045. Tentu pertukaran budaya akan terjadi secara masif. Pelaksanaan TKTB di Kaltim sebagai simbol bahwa Kaltim siap menjadi wadah seni budaya nasional,” ujar politisi Golkar tersebut.

Dia juga menyoroti ancaman tergerusnya budaya asli Kaltim. Katanya, beberapa bahasa dan seni budaya Kaltim terancam punah.

"Karena kelangkaan bahan baku, penutur, dan pengrajinnya. Oleh karena itu, TKTB juga menjadi pengingat seni, budaya, serta bahasa asli Kaltim harus terus direvitalisasi agar tidak menghilang. Jangan sampai tergerus kebudayaan baru,” paparnya.

Terakhir, dia tegaskan pentingnya peningkatan kesejahteraan pelaku budaya nasional. Dia ingin, ke depannya, kemajuan kebudayaan juga dapat memberi dampak positif pada sisi ekonomi pelaku budayanya di Kaltim.

"Jadi bukan budayanya saja yang lestari, namun masyarakat pelakunya juga sejahtera,” pungkasnya.

Baca Juga:Borneo FC Dapat Suntikan Sponsor Baru dalam Misi Juara BRI Liga 1

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak