Senada dengan IDAI Pusat, dr Diane juga menjelaskan kasus gagal ginjal akut misterius itu paling banyak dialami oleh anak di bawah usia 5 tahun. Padahal, sebelumnya anak tersebut tampak sehat dan tidak ada keluhan.
“Dari laporan-laporan itu, biasanya anaknya sehat, kemudian belum terima vaksin Covid-19. Ada dugaan ke arah multisystem inflammatory syndrome children, yang ada kaitannya dengan riwayat infeksi Covid-19 sebelumya. Tapi ini masih diteliti juga,” tegasnya.
Kendati begitu, dia mengingatkan bahwa yang perlu diwaspadai bukan hanya anak-anak di bawah usia 5 tahun. Namun, anak di bawah usia 18 tahun juga harus waspada. Biasanya, gejala yang dialami adalah demam, infeksi saluran napas akut.
Seperti batuk dan pilek, hingga infeksi saluran cerna seperti diare. Termasuk, jika sudah terjadi perubahan warna urin atau tidak ada buang air kecil (BAK) selama 24 jam.
Baca Juga:Ratusan Anak Indonesia Terkena Gagal Ginjal Misterius, Kenali Gejalanya
Dia menyebut, IDAI Pusat mengingatkan pula terkait beberapa hal yang harus diwaspadai terkait gagal ginjal akut misterius ini. Misalnya, ada riwayat gejala demam atau gejala infeksi lainnya.
Hingga akhirnya didiagnosis dengan gagal ginjal akut namun penyebabnya belum diketahui. Dia menegaskan, diagnosa tersebut harus dilakukan oleh dokter.
“Lalu tidak mengalami kelaianan ginjal sebelumnya. Jadi dia memang tidak ada sakit ginjal tapi tiba-tiba ginjalnya rusak. Sebab kalau misalnya ada mengalami penyakit ginjal sebelumnya, dia tidak masuk di kriteria ini,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim dr Jaya Mualimin juga ikut memberikan tanggapan. Dikonfirmasi soal kasus ini, ia juga membantah temuan kasus tersebut.
“Datanya dari mana? Kami belum pernah melaporkan,” lugasnya.
Baca Juga:Anak yang Alami Gangguan Ginjal Akut Misterius Tidak Boleh Banyak Minum, Ini Alasannya