SuaraKaltim.id - PT Prosympac Oil and Gas asal Korea Selatan (Korsel) menawarkan investasi Rp 1,5 triliun untuk membangun industri pengolahan sampah menjadi bahan kimia di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Pemilik modal asal Korsel katanya tertarik tanamkan modal dengan nilai tersebut. Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Pemerintah PPU Nicko Herlambang.
"Perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas tersebut melakukan penjajakan dan melihat kebutuhan sampah yang digunakan untuk membangun industri pengolahan sampah menjadi bahan kimia," katanya, disadur dari ANTARA, Jumat (03/02/2023).
Katanya, Pemkab Benuo Taka menyambut tawaran perusahaan Korsel karena merupakan terobosan baru yang dapat menyelesaikan permasalahan sampah.
Baca Juga:Pembangunan Smelter PT Freeport Telah Habiskan Biaya Investasi USD 1,63 miliar
Konsep kerja sama yang ditawarkan melalui skema kerja sama KPBU (kerja sama pemerintah dengan badan usaha) atau KPI (kerja sama pemanfaatan infrastruktur).
"Dengan adanya rencana investasi tersebut, tempat pembuangan sementara (TPS) yang ada di wilayah PPU bakal dijadikan TPS terpadu," ucapnya.
Sampah yang ditampung pada TPS terpadu tidak hanya sampah masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara saja, tetapi juga sampah dari daerah lain.
Jika produksi sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara tidak mencukupi, maka alternatif menggunakan limbah dari produksi kayu dan hasil perkebunan kelapa sawit.
"Alternatif ini apabila kekurangan bahan baku akan dikombinasikan dengan limbah kayu dan sisa perkebunan kelapa sawit diolah untuk dijadikan bahan baku," ujarnya.
Baca Juga:Titi DJ Oplas Anti Aging di Korea, Habiskan Rp500 Juta
Bahan kimia dari hasil pengolahan sampah tersebut, digunakan untuk menghasilkan berbagai macam produk untuk kebutuhan masyarakat.
"Bahan kimia itu selanjutnya jadi produksi sabun dan detergen serta produksi lainnya," jelasnya.