Resah Banyak Sampah, Nelayan Udang Pancing Balikpapan Buat Rakit Botol Plastik

Selama jadi nelayan, beberapa tahun terakhir ini Gesang mulai gelisah.

Denada S Putri
Jum'at, 31 Maret 2023 | 18:41 WIB
Resah Banyak Sampah, Nelayan Udang Pancing Balikpapan Buat Rakit Botol Plastik
Gesang Arifiyanto menyulap sampah botol plastik menjadi perahu rakit. [Suara.com/Arif Fadillah]

SuaraKaltim.id - Gesang Arifiyanto. Sudah bermukim 20 tahun di sungai Margo Mulyo, Balikpapan Barat. Sungai itu merupakan terusan dari Teluk Balikpapan. Nantinya bermuara ke teluk. Banyak hutan mangrove. Selama itu juga Gesang menggantungkan hidup di sungai Margo Mulyo sebagai nelayan udang pancing. 

Udang yang memang dijadikan umpan memancing. Warnanya putih, dan ukuran udang tersebut memang cukup kecil. Berbeda dengan udang ternak atau budidaya yang memang untuk dikonsumsi. 

Selama jadi nelayan, beberapa tahun terakhir ini Gesang mulai gelisah. Lantaran tangkapan sudah mulai berkurang. Ihwalnya banyaknya sampah di sungai. Maka mau tidak mau dia mesti mengangkat sampah tersebut sebelum menjaring udang. Setelah dipinggirkan, baru dia bisa bisa menjaring udang. 

"Kebanyakan memang sampah plastik. Baik itu botol-botol bekas minuman. Sampai sampah plastik yang dari kemasan makanan ringan. Jadinya percuma kita pinggirkan, terus mancing di situ lagi. Setiap hari. Jadinya tidak tuntas solusinya," ujarnya. 

Baca Juga:Jadwal Imsak untuk Wilayah Balikpapan, Samarinda dan Bontang Jumat 31 Maret 2023

Sampah-sampah tersebut kemudian dibersihkan Gesang bersama nelayan lainnya. Ketika dikumpulkan, sampah kemudian dipilah. Dikumpulkan kemudian dijual ke penerima sampah melalui startup Cirowaste. Sementara sampah botol plastik dia kumpulkan dan dibuat menjadi perahu atau rakit. 

"Kenapa saya jadikan rakit, itu karena saya berusaha mengangkat di Muara Margomulyo ini jadi area wisata yang memperhatikan lingkungan. Adanya rakit nanti memudahkan untuk menyusuri sungai Muara Margomulyo," ujar Gesang. 

Rakit tersebut dibuat dengan gotong royong. Satu rakit membutuhkan waktu sebulan diselesaikan. Berbekal otodidak rakit terbuat dari botol itu dipadukan dengan kayu bambu agar bisa terapung. Ukuran satu rakit bisa menampung hingga lima orang dewasa. 

"Kita dibantu dengan teman-teman. Kita cari tambahan di darat, teman-teman banyak kerja di darat. Ekowisata, wisata edukasi, dan wisata alam bisa di sini," kata pria yang pernah berprofesi sebagai penjahit ini. 

Gesang sudah menjalani aktifitas barunya ini bersama nelayan lainnya. Dalam seharinya sampah bisa didapatkan seberat 15 hingga 20 kilogram. Mereka juga menyediakan bank sampah. Tak hanya sampah di laut, bank sampah itu juga menampung sampah dari warga sekitar. 

Baca Juga:Hikayat Nasib Pesut di Ujung Maut

"Setidaknya bisa ada tambahan juga untuk warga sekitar. Khususnya ibu-ibu yang bisa berikan uang jajan untuk anaknya," jelasnya. 

Memang butuh perjuangan untuk mengampanyekan peduli sampah di laut. Mengingat muara Margomulyo berdampingan dengan pemukiman warga. Sehingga tak jarang, warga masih membuang sampah ke Muara Margomulyo. 

"Butuh perjuangan. Dahulu banyak memang masyarakat yang melemparkan sampah ke laut. Sudah kita beritahu, jangan lempar ke laut, tapi buang ke tempat sampah. Saya buat tempat sampah ke tiap rumah sehingga mereka bisa buang disitu. Sekarang sudah tidak ada sampah, kalau dulu sudah bercampur campur," tegasnya. 

Tak banyak harapan yang diinginkan Gesang. Adanya pasukan pembersih sampah laut sangat diperlukan, walau memang membutuhkan waktu yang lama. Mengingat di Balikpapan sebagian besar permukiman berada di pesisir Teluk Balikpapan.Seperti halnya di darat ada pasukan oranye. "Di laut mesti ada juga pasukan biru," jelasnya. 

Kontributor: Arif Fadillah

Berita Terkait

Di video, terdapat suara seorang perempuan yang diduga lagi merupakan bocah SD tersebut.

kaltim | 18:01 WIB

Sodetan kali yang sudah terbengkalai selama 10 tahun ini kini dipenuhi oleh tumpukan sampah.

foto | 16:21 WIB

Sampah-sampah tersebut menumpuk hingga memanjang sekitar 200 meter di sodetan tersebut.

deli | 15:11 WIB

Padahal setiap galon isi ulang telah melewati serangkaian tes dan standarisasi yang dilakukan lembata terkait sebelum digunakan untuk mengemas air minum dan diedarkan ke masya

lifestyle | 15:01 WIB

Sampah-sampah tersebut menumpuk hingga memanjang sekitar 200 meter di sodetan tersebut.

news | 13:26 WIB

News

Terkini

Politisi partai Golkar itu menyebut, masyarakat PPU sudah lebih percaya diri.

News | 19:00 WIB

Seketika truk itu melaju dan menerobos lampu merah hingga ruko bertingkat yang menghentikan laju truk tersebut.

News | 13:52 WIB

Dari penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa handphone, kartu ATM, catatan pembayaran nomor togel, dan bukti transfer bank.

News | 13:40 WIB

Korban pun terlihat sempat menenteng plastik warna hitam berisi sampah.

News | 19:30 WIB

Tampak mempelai pria sedang menjalani prosesi akad yang dipandu oleh wali nikahnya.

News | 19:00 WIB

Wajah pasutri itu tampak memelas saat diinterogasi di sebuah sofa.

News | 18:42 WIB

Penerbitan Green Bond merupakan bentuk komitmen BMRI dalam mendukung pencapaian target NZE.

News | 18:00 WIB

Indonesia masih sangat menarik untuk dijadikan tujuan investasi oleh negara lain.

News | 21:36 WIB

Andi Harun melihat sosok Makmur sebagai tokoh besar dan mengagumi kepribadian Makmur yang rendah hati.

News | 18:45 WIB

Ini seiring dengan dana kelolaan aset Asset Under Management (AUM) yang tumbuh sebesar 19,96% yoy.

News | 15:30 WIB

Melisa merasa curiga, setelah uang arisannya terkumpul dan tak kunjung mendapatkan uangnya kembali.

News | 20:00 WIB

Tampak seorang pria yang dibungkus kain kafan merapalkan doa-doa saat melakukan sumpah pocong.

News | 18:00 WIB

Tampak seorang wanita menangis di ranjang tempat tidur.

News | 16:16 WIB

Empat universitas dan dua politeknik.

News | 18:14 WIB
Tampilkan lebih banyak