SuaraKaltim.id - Kasus balita terpapar narkoba jenis sabu kini memasuki fakta baru yang sebelumnya tidak pernah terungkap. Dalam pengakuan tersangka ST, balita N yang dinyatakan positif sabu terpapar karena ulah sang ibunya sendiri.
ST mengungkap, jika yang memberikan air dengan menggunakan botol bekas bong sabu itu diinisiasi sang ibu tanpa disengaja. Sebab, sang anak sudah merengek minta air minum.
Dari kronologi yang disampaikan ST kepada awak media di Markas Polresta Samarinda, ia kedatangan tetangganya tersebut pada Senin (5/6/2023). Maksud kedatangan sang ibu tersebut untuk meminjam sejumlah uang kepada ST.
Tersangka itu pun memberikan syarat kepada ibu dari balita tersebut harus mencabut ubannya terlebih dahulu. Saat mencabuti uban tersebut, sang anak yang sedang makan jajanan tiba-tiba meminta air minum karena haus.
Baca Juga:Pengakuan Tersangka ST yang Pakai Botol Bekas Bong Sabu untuk Minum Balita di Samarinda
Mendengar permintaan sang anak, perempuan itu mengambil air yang berada di dalam botol tepat di samping ST dan memberikannya kepada sang anak.
"Jadi bukan saya yang ngasih," katanya kepada awak media di Polresta Samarinda, Selasa (13/6/2023).
ST menjelaskan, jika sang ibu langsung mengambil botol tanpa bertanya-tanya kepada dirinya.
"Jadi mamaknya nggak ada nanya-nanya dulu," ujarnya.
Namun, ST mengaku jika dirinya memang mengetahui, saat sang ibu memberikan botol bekas bong sabu itu kepada balita.
Baca Juga:Gegara Dikasih Tetangganya Air Sabu, Balita di Samarinda Kini Direhab di BNNP Kaltim
"Saya tahu itu air bekas nyabu," ucapnya.
Namun, ia menegaskan kembali bahwa bukan dirinya yang memberikan air di dalam botol tersebut kepada balita berinisial N tersebut.
"Botol itu memang saya pakai untuk nyabu. Tapi bukan saya yang kasih ke anaknya,” ungkapnya.
ST sendiri mengakui memang merupakan seorang pemakai. Ia pun mengakui baru empat kali memakai memakai barang haram tersebut dalam dua bulan terakhir.
"Baru dua bulan, empat kali makai. Makainya di rumah itu," ujarnya.
Saat ditanya asal barang haram itu, ia menyatakan, mendapatkannya dari teman.
"Barang itu nggak beli di kasih teman. Kata teman itu bisa bikin nggak ngantuk gitu,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Warga Kota Samarinda digegerkan dengan temuan kasus balita positif narkoba. Kasus tersebut menjadi viral, lantaran perilakunya yang berubah menjadi hiperaktif dan tidak bisa tidur selama beberapa hari.
Kasus tersebut mencuat setelah diketahui Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim Rina Zainun. Namun orangtua tidak mengetahuinya.
"Anaknya itu kan kehausan, sama tetangganya ini diambilkan air minum di dalam botol yang isinya sudah setengah," katanya, beberapa waktu lalu.
Bayi yang diketahui berinisial N tersebut kerap berbicara seperti sedang berhalusinasi setelah minum air dalam botol yang disinyalir pernah digunakan menjadi bong dari tetangganya.
"Gejalanya itu dia aktif, tidak mau diam, mulutnya ngoceh terus dan tidak mau tidur. Awalnya ibunya mikir anak ini kesurupan," ujarnya.
Selain hiperaktif, Rina mengungkap, jika balita tersebut juga mengeluarkan keringat dingin dan tidak mau makan dan minum selama dua hari.
"Dan gejala lain keluar keringat dengan aroma yang tidak sedap. Dia kelihatan nggak capek, walaupun tidak makan tidak minum terus nggak ngantuk. Terus matanya tuh terbuka lebar,” sebutnya.