SuaraKaltim.id - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Balikpapan menemukan sebanyak 8,8 persen dari 223 ribu warganya mengidap diabetes mellitus. Pemeriksaan dilakukan secara khusus di puskesmas pada periode Januari-September ini.
Hal itu disampaikan Sub Koordinator Pengendalian Penyakit Tidak Menular Diskes Balikpapan dr Agus Iriansyah belum lama ini.
”Kami temukan kiranya sebanyak 20 ribu orang, kadar gula di atas 200 mg/dL,” katanya, melansir dari ANTARA, Minggu (22/10/2023).
Ia mengatakan, kondisi itu disebut hiperglikemia. Serta, salah satu tanda dari penyakit diabetes mellitus. Lalu, pihaknya juga menemukan 3 persen warga yang sudah mengidap pra diabetes.
Baca Juga:6 Manfaat Konsumsi Bayam Brazil untuk Kesehatan Tubuh, Bantu Cegah Anemia
Yang di mana sebutnya, kadar gula darahnya sudah lebih dari normal yang 70-140 mg/dL. Namun, belum sampai 200 mg/dL.
"Namun demikian, pra diabetes ini masih bisa dirawat sehingga tidak menjadi diabetes," ucapnya.
Kepala Diskes Balikpapan, dr Andi Sri Juliarty menyebutkan, selama wabah Covid-19, yaitu antara Maret 2020 hingga Juni 2023, korban meninggal di Balikpapan sekitar 2.000 orang. Mayoritas merupakan penderita diabetes.
Di sisi lain, pasca wabah Covid-19 tersebut, secara nasional kasus diabetes melitus meningkat. Termasuk di Balikpapan.
”Karena diabetes ini membawa banyak komplikasi. Mulai dari tubuh bagian atas hingga ke bawah. Mata rabun, membuat ginjal rusak sehingga juga menjadi pasien cuci darah. Penderita diabetes juga sering mengalami kebas atau kehilangan indra perasa di bagian tubuh tertentu. Akibatnya kaki tertusuk tidak terasa dan luka tidak sembuh-sembuh,” paparnya.
Karena itu dia mengajak masyarakat Balikpapan untuk menerapkan pola hidup sehat dengan menyempatkan waktu untuk berolahraga. Atau sekurangnya melakukan aktivitas fisik.
"Makan sayur dan buah, minum air putih, berhenti atau setidaknya mengurangi merokok, tidak minum alkohol, dan rajin mengecek kondisi kesehatan," lugasnya.