Perusahaan Tambang di Kaltim Diwajibkan Dewan Tutup Void: Kembalikan Fungsi Lahan Sesuai dengan Dokumen AMDAL

Ia mencontohkan, seperti, menutup void bekas tambang dan melakukan penanaman atau penghijauan kembali di wilayah bekas tambang tersebut.

Denada S Putri
Selasa, 31 Oktober 2023 | 15:45 WIB
Perusahaan Tambang di Kaltim Diwajibkan Dewan Tutup Void: Kembalikan Fungsi Lahan Sesuai dengan Dokumen AMDAL
Ilustrasi lubang tambang di Kaltim. [Ist]

SuaraKaltim.id - Anggota Komisi I DPRD Kaltim, Muhammad Udin menekankan pentingnya perusahaan untuk tetap menjalankan kewajiban mereka untuk melakukan reklamasi pasca tambang.

Ia mencontohkan, seperti, menutup void bekas tambang dan melakukan penanaman atau penghijauan kembali di wilayah bekas tambang tersebut. Salah satu perusahaan pertambangan di Kaltim, PT Teguh Sinar Abadi (TSA) yang sudah memasuki fase aktivitas pasca tambang pada tahun ini.

"Maka sudah seharusnya wajib bagi perusahaan tersebut untuk bertanggung jawab menutup void dan mengembalikan fungsi lahan sesuai dengan dokumen AMDAL yang telah disetujui," tegasnya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (31/10/2023).

Lanjutnya, Politisi Golkar tersebut juga berharap ada kebijakan-kebijakan yang tegas dari pusat melalui Kementerian ESDM dan Dinas Kehutanan. Tujuannya, untuk sama-sama memastikan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan khusunya di Kaltim untuk menjalankan kewajibannya  

Baca Juga:Kurangi Ketergantungan Impor, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Dorong Optimalisasi Kedelai Lokal

"Void itu harus ditutup, kecuali ada permintaan dari masyarakat untuk memanfaatkannya untuk budidaya ikan atau air bersih. Tapi itu harus ada perubahan dokumen dan pengawasan yang ketat," katanya.

Ia mengingatkan jangan sampai void itu menjadi bencana, seperti yang terjadi di beberapa tempat di Kaltim, di mana ada anak-anak yang tenggelam atau terjebak di dalamnya.

Ia juga menyoroti adanya void yang dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih di kota Bontang, seperti yang ada di PT Indominco Mandiri.

Hal itu katanya bisa menjadi solusi sementara, tetapi harus ada rencana jangka panjang untuk mencari sumber air bersih lainnya.

"Kita tidak bisa bergantung terus pada void untuk air bersih. Semestinya harus mencari alternatif lain, seperti membangun embung atau sumur bor. Perusahaan juga harus menjaga kualitas air di void itu agar tidak tercemar atau terkontaminasi," tuturnya.

Baca Juga:Investasi di Kaltim Meningkat Berkat Adanya IKN, Ini Buktinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak