SuaraKaltim.id - Pembagunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dikritisi anggota DPRD di wilayah tersebut. Alasannya, karena dinilai minim menyerap tenaga kerja lokal.
Anggota DPRD provinsi Kaltim, Ely Hartati meminta, agar aktivitas mega proyek di IKN seharusnya berdampak positif dengan serapan angkatan kerja. Namun, ia menyakini pemberdayaan pekerja lokal masih sedikit.
"Pembangunan IKN saat ini minim melibatkan lokal, sehingga peran pemerintah sangat diharapkan agar pihak Otorita mengutamakan hal tersebut," ungkap Ely Hartati, beberapa waktu lalu melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (09/11/2023).
Dia pun mendorong agar kehadiran IKN di Kaltim dapat berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Khususnya, yang berkaitan dengan serapan tenaga kerja lokal.
Baca Juga:BSSN dan Kominfo Siapkan 39.000 Orang Buat Cegah Kebocoran Data di IKN
"Memberikan ruang kepada generasi muda, seperti memberikan pelatihan khusus demi peningkatan kemampuan menyambut IKN Nusantara, adalah pekerjaan rumah yang harus di kerjakan Pemprov kaltim," terangnya.
Lanjutnya, Politisi PDIP tersebut juga beranggapan bahwa pemprov seharusnya memiliki inisiatif terhadap pengembangan keterampilan generasi muda.
"Kalau perlu saya minta generasi muda di Kaltim dilatih dan dipersiapkan untuk bekerja di IKN sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan," harapnya.
Selain itu, berharap agar pemprov menyusun regulasi khususnya yang berkaitan dengan keterlibatan para pengusaha lokal dalam IKN, agar dapat mengetahui partisipasi dan serapan ekonomi pengusaha lokal dengan detail.
"Kita harus bisa ikut berperan dan mendapatkan hasilnya supaya tidak terdengar lagi nada-nada miring soal tenaga kerja di sini," tutupnya.
Baca Juga:Di Depan 100 CEO, Jokowi Singgung Tiga Periode Presiden Jadi Kunci RI Menuju Negara Maju